Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 100 Giga Watt (GW). Senada dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, PLTS tersebut akan dibangun di desa-desa melalui Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Bahlil mengatakan rencana proyek tersebut juga akan berimplikasi pada proyek baterai untuk mendukung ketahanan energi melalui energi baru terbarukan (EBT). Mengingat, energi surya hanya tersedia pada siang hari, dengan begitu baterai dibutuhkan sebagai penyimpan energi.
"Sekarang adalah arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harus membangun listrik energi baru terbarukan dari tenaga matahari. Ke depan, akan kita bangun kurang lebih sekitar 100 GW," jelasnya di Jakarta, dikutip Rabu (6/8/2025).
Adapun, kebutuhan baterai untuk penyimpanan listrik berbasis EBT tersebut didorong berasal dari produksi dalam negeri. Tentunya akan membentuk pasar yang lebih besar dalam negeri.
"Dan ini akan mendorong untuk bagaimana kita ketersediaan listrik bagi Koperasi Merah Putih," tambahnya.
Secara bertahap, PLTS tersebut akan dibangun di desa-desa dan tersebar di seluruh Indonesia. Seiring dengan itu, pembangunan baterai untuk PLTS Kopdes Merah Putih juga akan dipenuhi.
"Saya kasih gambaran bahwa peluang di Indonesia itu cukup besar," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kolaborasi PTPP Hadirkan PLTS dan Reverse Osmosis di Batam