
BELUM tuntas permasalahan sumur minyak yang terbakar di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, muncul pemasangan puluhan pipa paralon baru setinggi 1 meter oleh orang tidak dikenal. Pipa-pipa paralon tersebut diduga akan digunakan untuk pengeboran sumur minyak baru.
Pipa paralon tersebut ditemukan tertancap di hamparan sawah warga Desa Sambongrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora dengan disertai tulisan Sumur Rakyat Desa Botoreco (Kunduran/Blora) BTC-012. Kemunculan pipa paralon tersebut membuat warga kebingungan.
"Saya kaget ketika warga menemukan pipa-pipa paralon yang ditancapkan di sawah, karena saya tidak tahu kalau ada titik sumur minyak di desa kami,” kata Kepala Desa Sambongrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora Siswadi.
Bahkan baik aparat desa maupun warga, lanjut Siswadi, tidak mengetahui siapa yang memasang pipa paralon tersebut, karena sudah ada larangan pengeboran sumur minyak baru dan itu juga seperti teror.
Kepala Seksi Humas Polres Blora Ajun Komisaris Gembong Widodo mengatakan menindaklanjuti laporan bermunculan pipa paralon yang cukup meresahkan warga karena beranggapan akan ada pengeboran sumur minyak baru di daerah ini, polisi bersama aparat desa langsung bergerak melakukan penyisiran.
"Ada 17 pipa paralon masing-masing sepanjang 1 meter yang berhasil kita amankan dan dicabut dan petugas juga diturunkan di sejumlah desa untuk melakukan penyisiran," ujar Gembong Widodo.
Selain melakukan penyisiran terhadap pipa-pipa paralon luar ini, ungkap Gembong Widodo, polusi juga masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku pemasangan pipa paralon tersebut, karena sesuai kesepakatan Muspida yang juga diketahui camat dan kepala desa sejak peristiwa kebakaran sumur minyak lalu telah dilarang pengeboran sumur minyak baru.
Menurut Gembong Widodo seangkan dampak kebakaran pada sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, sumur minyak belum diperbolehkan beroperasi dan sumur minyak yang akan ditertibkan terutama sumur minyak ilegal yang berada di tengah pemukiman penduduk. (AS/E-2)