
KETUA Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah menegaskan rumah adalah indikator kesejahteraan yang mengangkat martabat warga. Ia mendorong percepatan skema sewa-beli (rent to own/RTO) bagi MBR dan pekerja informal, yang aturannya disebut sudah 80% rampung dan tinggal menunggu persetujuan Menteri PKP.
“Bahkan, kalau kita punya rumah, martabat akan meningkat,” ujar Junaidi dalam sambutan di Akad KPR BTN–Gojek Punya Rumah di Perumahan Logam Bangun Setia 2, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Kamis (28/8).
Perumahan Logam Bangun Setia 2 dikembangkan Imanan Holding. Menurut Junaidi, anggota Apersi tersebut banyak berkontribusi membangun rumah subsidi di Kabupaten Bekasi hingga Cikarang. Di hadapan para pengemudi ojek online (ojol), ia menekankan rumah sebagai ruang pembentuk karakter keluarga.
“Membentuk keluarga yang baik berangkat dari rumah. Rumah memengaruhi masa depan anak-anak kita,” tuturnya.
Junaidi juga mengapresiasi tekad para pengemudi ojol yang hari ini melaksanakan akad KPR subsidi. Acara dihadiri Owner Imanan Holding Firman Budiman, perwakilan manajemen Gojek Indonesia Muhammad Chairil, serta Kepala Divisi Subsidized Mortgage PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Dedi Lesmana.
“Akad ini terselenggara berkat dukungan BTN, bank yang peduli kepada rakyat, dari pengemudi ojol hingga tukang bakso, serta dukungan Imanan Holding,” kata Junaidi.
Sosialisasi RTO
Junaidi menjelaskan pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat informal juga bisa melalui skema sewa-beli (rent to own/RTO). Skema ini membuka akses bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), termasuk yang terkendala SLIK OJK dan pekerja informal yang kerap tidak lolos penilaian kredit.
“RTO tidak memberatkan APBN. Skema ini kolaborasi simpanan pengembang dan investor, di bawah naungan BP Tapera,” jelasnya.(Z-10)