Untuk pekerjaan sipil (civil works), progresnya kini sudah mencapai 88,87 persen. Kepala Divisi Project Management for Construction 2 PT MRT Jakarta, Indra Gunawan, menjelaskan pekerjaan untuk segmen Bundaran HI-Monas ditargetkan selesai pada akhir 2027.
“Progresnya sudah 88,87 persen. Jadi fase 2 terbagi beberapa paket kontrak, untuk civil ada CP201 sampai CP203. CP201 untuk Thamrin dan Monas per paket, selesainya 2027,” kata Indra kepada wartawan di Proyek MRT Kawasan Monas, dikutip Rabu (27/8).
Nantinya, jalur MRT Jakarta bisa melayani perjalanan dari Lebak Bulus hingga Monas, sebelum tersambung penuh ke jalur Utara–Selatan dengan rute Bundaran HI-Kota. Stasiun Monas juga dilengkapi terowongan sepanjang 320 meter yang menghubungkan langsung dengan Stasiun Thamrin.
Tak sekadar jalur transportasi, Stasiun Monas juga digadang bakal jadi stasiun ikonik. MRT Jakarta berencana memamerkan sejumlah artefak dan benda bersejarah yang ditemukan selama penggalian proyek.
Ketatnya Aspek Keamanan di Ring 1
Pembangunan MRT Fase 2A ini juga sangat memperhatikan aspek keamanan. Apalagi, salah satu terowongan yang terletak di antara Stasiun Monas dan Stasiun Harmoni, tepatnya di Jalan Majapahit hanya berjarak 4,7 meter dari kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), yang masih satu kompleks dengan Istana Merdeka.
Indra menekankan, pengerjaan di kawasan Ring 1 yang berdekatan langsung dengan Istana Negara punya tantangan tersendiri. Menurutnya, proyek ini tidak hanya soal teknis konstruksi, tetapi juga menyangkut keamanan negara.
“Jarak terdekat proyek dengan pagar Kementerian Sekretariat Negara hanya 4,7 meter," ucap Indra.
Karena itu, salah satu syarat utama pembangunan adalah mitigasi risiko ledakan di terowongan bawah tanah yang menghubungkan Stasiun Monas hingga Harmoni. Dampaknya tidak boleh sampai menimbulkan kerusakan sekecil apa pun di kawasan istana. Bahkan, pihak MRT Jakarta sudah melakukan simulasi teroris atau bom.
"Kami lakukan simulasi, misalnya ada teroris yang melakukan bom. Dampak terhadap Istana Negara itu seperti apa? Hasilnya dampak terbesar ada di pagar, sehingga kami melakukan perkuatan pagar Istana Negara,” jelasnya.
Selain ancaman ledakan, kawasan Monas juga rawan dengan aksi demonstrasi karena intensitas kegiatan politiknya yang tinggi. Untuk itu, kontraktor menambah lapisan pengamanan berupa kawat berduri di pagar proyek dan berkoordinasi langsung dengan aparat POLRI serta TNI.
"Kalau ada demo dan dari kontraktor biasanya suka minta penambahan aparat keamanan dari sisi di lapangan pun biasanya kita menambahkan perkuatannya. Jadi pagar diperkuat supaya lokasi site ini aman," ucap Indra.