
Presiden Prabowo menyebut ada banyak masalah dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Ia kembali menyinggung soal serakahnomics.
Istilah itu ia sematkan pada kasus-kasus yang terjadi di sektor pangan. Prabowo menyinggung soal masalah kelangkaan minyak goreng, lalu kasus beras yang baru-baru ini terjadi.
"Bagaimana Indonesia produsen minyak goreng produsen kelapa sawit terbesar di dunia, terbesar di dunia kok bisa minyak goreng hilang, langka," ujar Prabowo dalam acara Harlah ke-27 Partai PKB, Rabu malam (23/7).
"Ini adalah menurut saya kurang ajar, sampai saya merasa perlu ada istilah baru. Ini bukan mazhab neolib atau pasar bebas, atau kapital, ini mazhab serakahnomics, serakahnomics. Tolong kawan-kawan kita yang di universitas-universitas itu, yang pintar-pintar, tolong buka bidang studi serakahnomics," lanjutnya.
Prabowo menegaskan orang-orang yang mempermainkan produksi pangan, termasuk pada kasus beras, mesti dipidana. Ia menyebut para pelaku sama saja merampok hajat hidup orang banyak.
"Saudara-saudara sekalian perkembangan ekonomi kita penuh dengan anomali-anomali. Pasti di antara kalian ngomongnya nggak mudeng, ini opo anomali-anomali. Nyuri gitu loh, garong kalian ngerti kan, ngerampok, sorry ye," ujarnya.
"Karena mereka-mereka penganut mazhab serakahnomics ini bandel bandel. Ini nggak bener, ini pidana yang saya katakan kurang ajar itu, serakah," sambung Prabowo.