REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto mengaku terkejut dengan besaran tantiem yang diterima jajaran komisaris di BUMN. Pasalnya, nilai tantiem yang diberikan kepada jajaran seorang komisaris badan usaha milik negara (BUMN) bisa mencapai puluhan miliar rupiah per tahunnya.
"Saudara-saudara, masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya Rp 40 miliar setahun," kata dia saat menyampaikan pidato kenegaraan RUU APBN 2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (15/8/2025).
Prabowo mengeklaim telah menginstruksikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk mengurangi nilai tantiem yang diberikan kepada jajaran komisaris BUMN. Bahkan, menurut dia, tantiem tidak perlu diberikan apabila BUMN tersebut masih merugi.
"Direksinya pun tidak perlu tantiem kalau rugi," ujar dia.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, BUMN harus benar-benar dikelola dengan optimal agar memberikan keuntungan. Dengan begitu, jajaran komisaris dan direksi bisa tetap menerima tantiem setiap tahunnya.
"Untungnya harus untung bener, jangan untung akal-akalan. Kita sudah lama jadi orang Indonesia," kata dia.
Prabowo jug mengingatkan agar jajaran direksi dan komisaris yang tidak setuju dengan aturan baru itu agar mengundurkan diri. Sebab, hal itu dilakukan agar pengelolaan BUMN bisa benar-benar optimal.
"Kalau direksi itu, kalau komisaris itu, keberatan, segera berhenti," kata dia.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, kebijakan itu telah disampaikan oleh Prabowo sejak sebulan lalu. Menurut dia, Prabowo bakal melakukan pengurangan jumlah komisaris untuk melakukan efisiensi.
"Itu lebih dari separuh komisaris di satu BUMN jumlahnya dikurangi," kata dia.
Ketua Harian Partai Gerindra itu menambahkan, Prabowo juga akan menghilangkan pemberian tantiem kepada jajaran komisaris BUMN. Menurut dia, kebijakan itu dilakukan untuk melakukan penghematan.
Dasco menyebutkan, menghilangkan pemberian tantiem itu bisa menghemat anggaran sekitar Rp 17 triliun hingga Rp 18 triliun dalam satu tahun. Angka itu dinilai cukup besar hanya untuk pemberian tantiem.
"Sehingga tentunya untuk efektivitas BUMN itu terasa sekali," kata dia.