
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengapresiasi langkah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang telah membuka kembali 122 juta rekening dormant yang sempat diblokir. Ia mengapresiasi langkah PPATK dalam merespons kritik publik dan membuka kembali rekening yang diblokir. Ia mengingatkan agar ke depan tidak ada lagi kebijakan serupa yang menyulitkan masyarakat.
“Saya mengapresiasi PPATK yang cepat merevisi kebijakannya, sadar bahwa ada kekeliruan. Memang harus seperti ini. Ini menunjukkan institusi responsif usai mendengar masukan dan keresahan publik,” kata Sahroni, melalui keterangannya, Rabu (6/8).
Sahroni berharap PPATK lebih berhati-hati dalam membuat kebijakan agar tidak menyusahkan masyarakat. Ia mengatakan masyarakat akan lebih sensitif terlebih menyangkut keuangan.
“Apalagi menyangkut aliran keuangan yang sifatnya sensitif bagi setiap orang. Janganlah, pokoknya kita menyusahkan rakyat,” ujarnya.
Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI itu juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan kondisi beragam pengguna rekening di Indonesia. Terutama masyarakat yang belum sepenuhnya melek digital atau paham layanan perbankan. Meskipun dimaksudkan dengan tujuan yang baik untuk mencegah kejahatan keuangan, tetap saja jangan sampai kebijakan yang dikeluarkan justru jadi merepotkan masyarakat.
“Apalagi ingat, pengguna rekening bank di Indonesia beragam. Ada lansia, ada masyarakat pedesaan, bahkan ada yang belum cukup teredukasi soal transaksi perbankan,” tuturnya.
Selama diblokir oleh PPATK, kata Sahroni, banyak masyarakat terutama orang tua yang kebingungan terutama mereka yang tidak memakai bank digital.
“Mereka bisa bingung dan panik jika rekening tiba-tiba tidak bisa digunakan. Mau melapor bingung harus ke mana, tidak ada yang membantu dan menjangkau mereka. Hal seperti ini yang harus dipertimbangkan,” pungkasnya.(M-2)