Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama I.League Ferry Paulus menjelaskan alasan Persib Bandung tak dimainkan sebagai laga pembuka BRI Super League 2025/2026.
Sebagaimana diketahui, upacara pembukaan kompetisi sepak bola terakbar musim ini bakal digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (SUGBK), Surabaya, jelang pertandingan Persebaya melawan PSIM Yogyakarta pada Jumat (8/8/2025) malam WIB.
Hal ini berbeda dari musim lalu, di mana partai pembuka BRI Liga 1 ketika itu digelar di rumah tim juara Championship Series 2023/2025, Persib Bandung.
Mereka dipertemukan dengan klub promosi sekaligus juara Liga 2 2023/2024 PSBS Biak di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Musim ini, Maung Bandung sebenarnya masih berstatus sebagai juara bertahan. Mereka menang back-to-back di liga setelah mengumpulkan 69 poin dari 34 laga sepanjang kampanye 2024/2025.
Sayangnya, I.League kali ini mengambil strategi berbeda dengan tidak lagi memainkan Persib sebagai laga pembuka. Menurut Dirut Ferry Paulus ada beberapa alasan di balik keputusan tersebut.
Larangan bagi suporter tim tamu untuk hadir di stadion tetap diberlakukan pada kompetisi BRI Super League musim 2025/2026. Keputusan ini diambil demi menjaga keamanan dan ketertiban selama pertandingan berlangsung.
Bukan Keharusan
Secara formal, Ferry Paulus menjelaskan 'tradisi' mempertemukan tim juara liga 1 dan liga 2 di partai pembuka sebenarnya memang bukan suatu keharusan.
Pihaknya musim ini memberanikan diri mengambil langkah berbeda, sebab Persebaya Surabaya juga dipandang mampu membangkitkan suasana sekaligus menyedot animo suporter, meski bukan penyandang status juara musim lalu.
"Pembukaan di Surabaya normal seperti pembukaan sebelumnya. Hanya yang membedakan, kalau yang lalu-lalu kan kita selalu menghadirkan juara liga 1 dengan juara liga 2. Kali ini memang tidak ada skema dan tidak menjadi keharusan untuk melakukan pembukaan dengan klub-klub yang tadi," papar Ferry kepada awak media selepas jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).
"Kita perlu mendapatkan ambience yang bagus dan penonton yang banyak. Jadi Persebaya ini penting bagi kita untuk pembukaan," tambahnya.
Ada Andil Kejadian di Laga Terakhir
Alasan penting lainnya, Ferry Paulus menyinggung soal kejadian selepas laga terakhir Persib melawan Persis Solo di Liga 1 akhir musim lalu.
Ketika itu, sejumlah oknum suporter yang merayakan kemenangan Maung Bandung kedapatan menunjukkan euforia berlebih dengan menyalakan flare, turun ke lapangan, menggulung rumput, hingga menggunting gawang.
Parahnya, kejadian tersebut konon disaksikan oleh delegasi FIFA, sehingga memberatkan federasi sepak bola internasional mencabut larangan kehadiran suporter away.
Sementara bagi pihak liga, peristiwa kala itu juga membuat mereka mempertimbangkan untuk tak memainkan Persib di partai pembuka liga 2025/2026.
"Di pertandingan terakhir, (ada yang menyalakan) flare-lah. Lebih parahnya lagi, pertandingan itu disaksikan oleh delegasi FIFA saat penutupan di Bandung. Bahkan rumput dihancurkan, dan sebagainya," ujar Ferry Paulus lagi.
"Oleh karena itu, liga melarang untuk menjadikan Persib Bandung untuk pertandingan pembuka. Apalagi (waktu itu) bukan hanya flare, (ada yang) turun ke lapangan. Kalau hanya flare ya oke lah, ini turun ke lapangan. Mengganggu semua di tribun dan sebagainya," tandas Dirut I.League.