Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat penyaluran bantuan pangan atau bansos beras 10 kg pada Juni dan Juli 2025 telah capai 300,3 ribu ton. Realisasi tersebut mencapai 82,15 persen dari total target 365,5 ribu ton.
Selain bantuan tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arif Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya juga mendistribusikan beras Bulog atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Per 5 Agustus 2025, penyalurannya mencapai 192,4 ribu ton atau 12,8 persen dari total target 1,5 juta ton.
"Jadi pemerintah tetap ada dan konsisten untuk melindungi masyarakat, utamanya dalam menjaga stabilitas dan juga ketersediaan beras itu sendiri bagi masyarakat," kata Arief melalui keterangan tertulis, Kamis (7/8).
Arief mengeklaim kedua langkah intervensi harga beras oleh pemerintah tersebut telah berhasil menurunkan harga secara gradual. Menurutnya, ada depresiasi rata-rata harga beras medium per 6 Agustus jika dikomparasikan terhadap seminggu sebelumnya.
Dalam Panel Harga Pangan Bapanas, per 6 Agustus, rerata harga beras medium Zona 1 berada di Rp 13.923 per kilogram (kg). Ini menurun 0,06 persen terhadap rerata harga seminggu sebelumnya yang berada di Rp 13.932 per kg.
Di Zona 2 mulai menurun 0,15 persen dari seminggu sebelumnya yang berada di Rp 14.637 per kg menjadi Rp 14.615 per kg, per 6 Agustus. Di Zona 3 turun 1,31 persen dari Rp 16.588 per kg ke Rp 16.370 per kg.
Pemerintah menggelontorkan bansos beras untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 10 kg pada Juni dan Juli merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi 2025.
Kemudian pemerintah juga mengetok distribusi beras Bulog untuk meredam harga beras yang tengah mengalami kenaikan akibat produksi yang kini menurun usai berakhirnya masa panen raya.