Penjelasan Polisi Soal Perundungan di Pontianak yang Melibatkan Seleb TikTok

Kasat Reskrim Polresta Pontianak. Foto: Rabiansyah/HiPontianak

HiPontianak - Viral di media sosial perundungan yang dilakukan tiga seleb TikTok asal Pontianak terhadap anak bawah umur, NM (19). Kasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Wawan Darmawan bilang perundungan yang disebabkan cemburu ini bermula saat ketiga pelaku yang saat itu sedang menginap di rumah temannya yang berada di Jalan Martadinata Gang Pala pada Jumat, 13 Juni 2025.

"Kejadian bermula pada Jumat, 13 Juni 2025 sekitar pukul 14.53 WIB di sebuah rumah di Jalan Martadinata Gang Pala III Nomor 97, Pontianak Barat. Saat itu korban, NM (19), sedang menginap di rumah temannya bernama CK, lalu datanglah tiga pelaku yakni PT, AF dan SQ mendatangi lokasi untuk mengklarifikasi dugaan perselingkuhan NM dan pacar PT dan kemudian melakukan penganiayaan secara bersama-sama," jelas AKP Wawan, Rabu 19 Juni 2025.

Ketiga pelaku datang menggunakan mobil milik seorang pria bernama ADR, langsung masuk ke rumah dengan seizin pemiliknya, kemudian menyeret korban keluar kamar dan mulai melakukan kekerasan fisik.

"Korban dianiaya dengan cara dijambak, ditampar, ditinju, ditendang, hingga dipaksa bersujud dan mencium tangan salah satu pelaku dan meminta maaf. Kemudian pakaian korban dilucuti hingga telanjang dan divideokan menggunakan ponsel oleh salah satu pelaku dan sempat diunggah di Story IG melalui akun @tuanputri_sq oleh tersangka SQ,"

Saat ini pelaku sebagai tersangka dan sudah diamankan di Mapolresta Pontianak dengan dikenakan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan secara bersama-sama di muka umum, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, Pasal 406 KUHP tentang perusakan barang, serta Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) terkait penyebaran konten melanggar kesusilaan.

"Kami juga mengamankan barang bukti berupa 1 helai baju dan celana korban. Serta 2 unit ponsel milik korban dan pelaku yang digunakan untuk merekam dan menyebarkan video, kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan kembali video tersebut karena merupakan tindakan yang melanggar hukum," pungkasnya.