
PENELITI Universitas of Cambridge menemukan teknik pembekuan molekul yang bisa menghentikan penyebaran sel kanker glioblastoma. Jenis kanker otak yang paling mematikan.
Metode ini berfokus pada mengubah lingkungan sel, tidak langsung membunuh sel kanker. Dengan membatasi pergerakan molekul tertentu, sel kanker bisa mengalami perubahan. Tadinya agresif menjadi pendiam, dan berhenti menyerang jaringan sehat di sekitarnya.
Biasanya pasien kanker otak ini hanya bertahan hidup kurang dari 15 bulan usai diagnosis. Bahkan, hanya sekitar 15% yang mampu bertahan lebih dari lima tahun.
Tindakan medis seperti operasi dan radioterapi dapat memperlambat perkembangan kanker.Namun, hal itu jarang mampu menghentikan kekambuhan akibat adanya sel kanker yang masih tertinggal. Lalu menyebar diam-diam melalui saluran mikroskopis di otak.
Inti dari penemuan ini terletak pada asam hialuronat (hyaluronic acid/HA).Sejenis polimer gula yang membentuk sebagian besar struktur otak.
Dengan mengunci HA secara kimia, mereka dapat menghilangkan kelenturannya. Sehingga, sel glioblastoma menjadi tertidur dan tidak lagi menyerang jaringan baru.
Studi Cambridge menunjukkan bahwa tidak hanya ukuran HA yang memengaruhi penyebaran kanker. Melainkan juga gerakan molekulnya.
- Pada konsentrasi rendah, molekul HA bisa bergerak bebas. Dan juga dapat menempel lebih mudah pada reseptor CD44. Memicu sinyal kuat yang mendorong sel kanker menyebar
- Pada konsentrasi tinggi, molekul HA saling terikat satu sama lain. Membuat kurang fleksibel dan menghambat sinyal penyebaran kanker.
Analisis lebih lanjut terhadap sel glioblastoma. Menunjukkan bahwa konsentrasi HA memengaruhi bentuk dan perilaku sel kanker.
- Dalam lingkungan fleksibel, sel kanker membentuk struktur. Berbentuk bintang dengan tonjolan invasif. Dibantu oleh protein dan enzim yang menghancurkan jaringan sehat.
- Dalam lingkungan kaku, sel kanker kehilangan kemampuan menyerang. Memasuki fase dominasi. Meningkatkan produksi protein terkait keadaan quiescence, termasuk Notch-2.
Untuk menguji lebih jauh, para peneliti membuat asam hialuronat. Dengan versi modifikasi yang dirancang agar mengikat kuat ke jaringan otak dan kehilangan kelenturannya. Saat molekul ini ditambahkan ke kultur sel, hasilnya penyebaran sel kanker terhenti total.
Saat ini, penelitian sedang memasuki tahap uji coba pada hewan. Sebelum dilanjutkan ke uji klinis pada manusia. Para ilmuwan optimis dengan menargetkan fleksibilitas molekul seperti HA. Mereka dapat menciptakan terapi baru yang mengubah fondasi sel kanker menjadi jebakan.
Penelitian lengkap ini dipublikasikan dalam jurnal Royal Society Open Science, dengan judul “Molecular flexibility of hyaluronic acid has a profound effect on invasion of cancer cells”. (earth/Z-2)