
Pelatih Timnas Taiwan Che-Ming Huang mengakui keunggulan Indonesia setelah timnya dibantai pada laga FIFA Match Day di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (6/9) malam. Laga Indonesia vs Taiwan berakhir dengan skor 6-0.
“Indonesia memberikan banyak tekanan dan tampil dengan strategi yang sangat terorganisasi. Taiwan butuh pengalaman seperti ini untuk bisa berkembang,” ujar Che-Ming Huang dalam konferensi pers usai pertandingan.
Menurutnya, tekanan yang dihadapi timnya tidak hanya datang dari permainan Indonesia, tetapi juga dari dukungan penuh suporter yang memadati stadion. Ia menilai atmosfer itu menjadi pelajaran penting bagi para pemain Taiwan untuk meningkatkan mental dan kualitas permainan.
Che-Ming Huang bahkan menilai peluang Indonesia menuju Piala Dunia terbuka lebar. “Indonesia adalah tim yang sangat kuat. Saya pikir kans mereka ke Piala Dunia cukup besar,” katanya.
Meski demikian, ia menyoroti keterbatasan persiapan Taiwan. Timnya hanya sempat berlatih lima hingga enam hari dengan mayoritas pemain lokal sehingga tidak mampu tampil maksimal. “Kami tidak terbiasa dengan level internasional, itu salah satu alasannya,” tambahnya.
Terkait komposisi pemain naturalisasi di skuad Garuda, ia menilai hal tersebut memberi kekuatan tambahan. Namun, ia juga optimistis Indonesia tetap bisa melahirkan banyak talenta lokal. “Itu membuat mereka lebih kuat. Tapi Indonesia juga bisa terus meningkatkan kualitas pemain asli,” ucapnya.
Hal senada disampaikan pemain Taiwan Meng Cheng Tsai, yang mengakui kesulitan menghadapi Indonesia. “Mereka bermain cepat, terstruktur, dan serangan baliknya menyulitkan. Saya merasakan jarak kualitas di lapangan, tapi ini kesempatan bagi kami untuk belajar,” tuturnya.
Meng Cheng Tsai juga memuji atmosfer Stadion GBT yang menurutnya luar biasa. “Dukungan suporter sangat emosional. Kalau di negara kami ada dukungan sebanyak ini, sepak bola pasti lebih berkembang,” tandasnya.