Warga Palestina yang terluka saat mencoba menjangkau truk bantuan yang memasuki Jalur Gaza melalui koridor Morag, di lantai Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza, Selasa, 5 Agustus 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai data kelaparan di Jalur Gaza yang disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza dapat dipercaya, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, Selasa (12/8/2025).
“Kami mendapati bahwa selama ini, dan seperti yang Anda ketahui, PBB telah berada di Gaza cukup lama, termasuk sejak pengambilalihan Gaza oleh Hamas. Angka-angka yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan di Gaza yaitu Kementerian Kesehatan Palestina, secara keseluruhan dapat dipercaya,” ujar Dujarric dalam konferensi pers.
Pada Selasa pagi, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas akibat malnutrisi di tengah krisis pasokan pangan di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 227 orang, termasuk 103 anak-anak.
Pada pekan lalu, pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa tidak ada kelaparan di Gaza dan menyebut situasinya dibesar-besarkan.Meski demikian, sosok yang ditetapkan sebagai penjahat perang oleh Pengadilan Internasional tersebut mengakui adanya “deprivasi” di Gaza.
Dia berpendapat bahwa “tidak ada seorang pun di Gaza yang akan bertahan hidup setelah dua tahun perang” jika Israel benar-benar menerapkan “kebijakan kelaparan.”
sumber : Antara