Operasional penyeberangan di Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Bali kembali normal pada Kamis (7/8). Operasional penyeberangan sempat ditutup karena cuaca buruk dan Fast Boat Dolpin II terbalik Selasa (5/8) sore kemarin.
Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Sanur I Komang Sunarko mengatakan, pelayanan kembali beroperasi karena kondisi laut dan cuaca dalam keadaan laik berlayar. Pelabuhan Sanur melayani penyeberangan ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung.
"Hari kita sudah memberangkatkan kapal dari Sanur dan kita pun juga sudah menerima kapal-kapal dari Nusa Penida dan Lembongan karena sampai saat ini kondisi alur kita dan (perairan) Selat Badung pada umumnya itu masih kondusif," katanya saat ditemui di Pelabuhan Sanur.
Dia mengatakan, operasional Pelabuhan Sanur berpeluang ditutup apabila kondisi cuaca dan perairan dinyatakan tak laik berlayar. Operator selalu berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau kondisi cuaca dan perairan.
"Namun demikian, kita juga tetap memantau, seandainya nanti penumpang sudah standby di terminal, walaupun sudah di kapal, tapi kalau kondisi pelayaran tidak memungkinkan, kita akan lakukan penundaan dan menutup kemungkinan kita akan batalkan untuk tidak melakukan pelayaran," katanya.
Hingga pukul 13.00 WITA, ada 26 kapal beroperasi di Pelabuhan Sanur. Jumlah penumpang berangkat ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan sekitar 1.246 orang dan jumlah penumpang tiba di Pelabuhan Sanur sekitar 500 orang.
Fast Boat Dolpin II terbalik karena diterjang ombak setinggi 2-4 meter pada Selasa (5/8). Berdasarkan data manifes Fast Boat Dolpin II, total penumpang berjumlah 75 orang dan ABK 5 orang.
Dalam insiden ini, ada tiga korban tewas, yakni penumpang WN China, bernama 2 Shio Guo Hong (20 tahun) dan Hanqing Yu (37 tahun) dan ABK bernama Kadek Adi Jaya Dinata (23 tahun).
Penyeberangan kapal sempat ditutup pada Selasa (5/8)- Rabu (6/8) karena cuaca buruk. Hal ini untuk melanjutkan proses evakuasi kapal dan mencegah kembali terjadi insiden yang sama.