Model Self-Regulation sebagai Solusi Mengurangi Kekambuhan dan Kolesterol pada Pasien Penyakit Jantung Koroner

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Model Self-Regulation sebagai Solusi Mengurangi Kekambuhan dan Kolesterol pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Self0regulation pada pasien Penyakit Jantung Koroner.(Freepik)

PENINGKATAN kemandirian pasien telah menjadi fokus utama dalam pengelolaan Penyakit Jantung Koroner (PJK), sebuah kondisi yang bersifat kronis, progresif, dan seringkali kambuh. Oleh karena itu, pasien dituntut untuk memiliki keterampilan dalam mengelola kesehatannya secara mandiri.

Namun, kenyataannya banyak pasien PJK yang kesulitan dalam manajemen diri. Mereka seringkali tidak mampu mengenali tanda-tanda perburukan kondisi kesehatan atau menjaga konsistensi dalam pengendalian gaya hidup. Selain itu, pemahaman mereka terhadap risiko dan perawatan penyakit ini masih sangat terbatas.

Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan manajemen self-regulation dianggap sebagai strategi yang efektif. Melalui pendekatan ini, pasien dilatih untuk lebih peka terhadap kondisi tubuh mereka dan dibimbing untuk membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan.

Sebuah penelitian yang melibatkan 195 pasien di RSUD Jombang, Jawa Timur, menguji model self-regulation pada pasien PJK. Pasien-pasien yang terlibat berusia 45-75 tahun dan telah melewati fase akut penyakit ini, serta memiliki kesadaran mental yang baik. Desain penelitian ini adalah kuasi-eksperimental dengan pendekatan cross-sectional, di mana data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan daftar periksa.

Fokus utama pengukuran meliputi lima indikator: self-monitoring, self-diagnosis, kekambuhan, tingkat nyeri, dan kadar kolesterol total. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar pasien memiliki kemampuan rendah dalam self-monitoring dan self-diagnosis. Sebanyak 73% pasien tidak dapat memantau kondisi tubuh mereka dengan baik, dan 86% mengalami kesulitan dalam mengenali kondisi kesehatannya.

Selain itu, 62% pasien mengalami kekambuhan dan 76% memiliki kadar kolesterol total di atas 200 mg/dL, yang menandakan adanya risiko komplikasi lebih lanjut.

Analisis data menggunakan model Partial Least Square (PLS) menunjukkan bahwa hanya tiga indikator yang memenuhi kriteria validitas, yaitu self-monitoring, self-diagnosis, dan tingkat nyeri. Kekambuhan dan kadar kolesterol total tidak memberikan kontribusi signifikan dalam model self-regulation tersebut.

Self-monitoring mengacu pada kemampuan pasien untuk memantau kondisi kesehatan mereka sendiri, sementara self-diagnosis menggambarkan kemampuan pasien untuk memahami kondisi mereka berdasarkan pengalaman dan informasi yang didapat. Kedua kemampuan ini terbukti berhubungan langsung dengan pengendalian nyeri, yang mempengaruhi pengurangan risiko kekambuhan penyakit.

Penelitian ini merekomendasikan program edukasi yang berfokus pada ketiga aspek tersebut. Edukasi kepada pasien dan keluarga perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, mencakup pelatihan tentang pemantauan gejala, manajemen nyeri, serta pengendalian kadar kolesterol. Selain itu, penerapan pola hidup sehat, yang meliputi pola makan seimbang, olahraga rutin, dan kepatuhan terhadap pengobatan, harus diterapkan secara konsisten.

Dengan menggunakan model self-regulation yang tepat, pasien diharapkan menjadi lebih mandiri, yang pada gilirannya dapat menurunkan angka kekambuhan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Peran keluarga dan tenaga kesehatan sangat vital dalam mendukung keberhasilan program ini.

Model ini juga berpotensi menjadi dasar dalam mengembangkan layanan keperawatan yang melibatkan partisipasi aktif pasien, yang terbukti lebih efektif dan berkelanjutan dalam pengelolaan penyakit kronis di masa depan. (Universitas Airlangga/Z-10)

Read Entire Article