Penjualan mobil Daihatsu bertransmisi otomatis di Jawa Barat ternyata masih kalah jauh dibandingkan model transmisi manual. Berdasarkan data internal pabrikan, pangsa pasar mobil otomatis di wilayah ini hanya sekitar 30 persen, sedangkan sisanya hampir 70 persen masih dikuasai transmisi manual.
“Kalau Daihatsu di Jawa Barat, penjualan kendaraan bertransmisi manual masih sekitar 70 persen. Sedangkan yang transmisi otomatis sisanya hanya sekitar 30 persen,” ungkap Arief Budianto, Kepala Wilayah Jawa Barat PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation saat ditemui di Cirebon baru-baru ini.
Banyak faktor yang membuat mobil manual tetap jadi pilihan utama. Salah satunya adalah karakter jalan di Jawa Barat yang bervariasi, mulai dari jalur datar, berkelok, hingga berbukit.
Kondisi ini membuat masyarakat merasa lebih percaya diri menggunakan transmisi manual, yang dinilai lebih tangguh menaklukkan rute bervariasi tadi.
Selain itu, kepadatan lalu lintas di wilayah ini juga belum terlalu tinggi. Masyarakat masih nyaman mengemudi manual tanpa harus repot menekan kopling berkali-kali seperti di kota besar.
“Transmisi manual itu juga memiliki resale value lebih stabil serta perawatannya pun murah. Jadi kendaraan pun lebih mudah untuk dijual kembali dan ini menjadi pertimbangan mengapa masyarakat belum beralih ke transmisi otomatis,” tegasnya.
Meski begitu, Daihatsu tetap menyediakan pilihan lengkap pada hampir semua modelnya, baik manual maupun otomatis. Salah satu yang paling laris di Jawa Barat adalah Daihatsu Sigra, yang menawarkan kedua opsi transmisi di semua variannya sehingga konsumen bisa menyesuaikan dengan kebutuhan berkendara.
“Untuk mobil manual di Jawa Barat ini konsumen memilih Sigra, Ayla, dan pastinya Gran Max. Jadi kayak di Terios dan Xenia kami juga banyak yang pakai manual,” ujarnya.