Microsoft Mau Bajak Peneliti AI Meta, Siapkan Gaji hingga Bonus Menggiurkan

Microsoft sedang mengincar para insinyur dan peneliti kecerdasan buatan (AI) terbaik milik Meta. Mereka bahkan menyiapkan strategi khusus untuk gaji yang lebih menggiurkan dari yang ditawarkan raksasa media sosial tersebut.

Menurut laporan Business Insider, dokumen internal Microsoft menunjukkan adanya daftar yang berisi nama, lokasi, dan posisi karyawan Meta yang menjadi target rekrutan.

Langkah ini dilakukan setelah Microsoft mencatat kinerja keuangan luar biasa, mendongkrak valuasi perusahaan mendekati 4 triliun dolar AS berkat lonjakan minat pada teknologi AI generatif. Meski tahun ini merumahkan ribuan karyawan, Microsoft memastikan jumlah pegawainya tetap stabil, memberi sinyal akan ada perekrutan besar di bidang kecerdasan buatan.

Meta dikenal berani memberi tawaran fantastis bagi talenta AI. CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut induk Facebook itu menawarkan bonus kesepakatan kerja hingga 100 juta dolar AS untuk insinyurnya, dengan paket kompensasi tertentu mencapai 250 juta dolar AS.

Untuk menyaingi ini, Microsoft mulai berani memberikan bonus perekrutan menggiurkan bernilai jutaan dolar AS. Berdasarkan dokumen pedoman gaji internal, paket tertinggi untuk insinyur dan peneliti mencakup gaji 408 ribu dolar AS, saham masuk 1,9 juta dolar AS, saham tahunan hampir 1,5 juta dolar AS, dan bonus tunai tahunan hingga 90% dari gaji.

Upaya ini dipimpin oleh Microsoft AI, tim yang dipimpin oleh salah satu pendiri Google DeepMind, Mustafa Suleyman, dan CoreAI yang dipimpin eks bos Meta, Jay Parikh. Keduanya membentuk tim rekrutmen khusus dengan mandat mempercepat proses penawaran, termasuk menandai kandidat sebagai 'talenta AI penting' agar mendapat paket tertinggi dalam 24 jam.

Dengan strategi ini, Microsoft berharap dapat memenangkan perebutan talenta AI yang kini menjadi komoditas paling panas di industri teknologi.