Kolase Journalist Camp 2025: Merawat Ragam Hayati, Menyuarakan Masa Depan

2 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Rumah Budaya Kampung Caping yang berada di pinggir Sungai Kapuas Pontianak. Foto: Dok. Istimewa

HiPontianak - Yayasan Kolase kembali menyelenggarakan Kolase Journalist Camp (KJC) 2025. Perhelatan akbar para jurnalis kali ini mengusung tema 'Ragam Hayati Kekuatan Kita'. KJC-2025 rencananya akan digelar di Rumah Budaya Kampung Caping, Kelurahan Bansir Laut, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) pada 22-24 Agustus 2025.

Kegiatan ini didesain sebagai ruang temu, konsolidasi gagasan, sekaligus pelatihan praktis bagi para jurnalis, pers mahasiswa, kreator konten, dan masyarakat sipil untuk memperkuat kemampuan dalam mengampanyekan isu-isu keanekaragaman hayati secara efektif di ruang digital.

“KJC 2025 bukan hanya ruang belajar, tetapi juga medan konsolidasi. Kita perlu memperkuat narasi bersama tentang pentingnya menjaga keragaman hayati, bukan cuma sebagai sumber daya, tetapi sebagai warisan kehidupan,” ujar Andi Fachrizal, Founder Yayasan Kolase di Pontianak, Senin, 18 Agustus 2025.

Menurutnya, upaya pelestarian alam tidak cukup hanya mengandalkan pendekatan teknokratis atau infrastruktur semata, namun diperlukan strategi komunikasi yang menyentuh dan mampu menggerakkan publik.

“Hari ini tantangannya bukan hanya soal deforestasi atau polusi, tetapi juga kebisingan informasi. Kita perlu hadir dengan narasi yang kuat, berbasis data, dan menyentuh emosi,” tambahnya.

Data dari Profil Keanekaragaman Hayati Kalbar 2024 mencatat, Provinsi Kalbar memiliki 1.751 spesies tumbuhan asli dari 142 suku, dengan anggrek liar (Orchidaceae) mendominasi hingga 320 spesies. Di sisi fauna, tercatat 1.423 spesies satwa liar, termasuk 114 mamalia, 546 burung, dan 420 ikan.

Kendati demikian, ancaman terhadap keberlangsungan ragam hayati semakin nyata. Mulai dari kerusakan habitat, eksploitasi berlebihan, spesies invasif, hingga dampak dari perilaku manusia yang tak ramah lingkungan.

KJC-2025 akan menghadirkan 100 orang peserta dengan rincian 60 peserta utama dan 40 peserta kehormatan. Peserta utama berasal dari kalangan jurnalis media arus utama, pers mahasiswa, komunitas pencinta alam, dan kreator konten. Sedangkan peserta kehormatan berasal dari kalangan pemerintah, CSO, akademisi, dan pengelola hutan desa.

“Kita butuh kerja kolaboratif lintas sektor dan aktor. Pemerintah tidak bisa jalan sendiri, media tidak bisa bergerak sendiri, begitu juga masyarakat. Semua harus saling menopang,” tegas Andi.

Rangkaian KJC-2025 mencakup beragam sesi, seperti kampanye publik bertajuk “Kawal Jangan Dijual”. Kampanye ini digelar untuk memperingati Hari Orangutan Sedunia yang jatuh pada 19 Agustus 2025. Sesi ini akan dikemas dalam bentuk pameran fotografi dan atraksi musik di bantaran Kapuas.

“Orangutan adalah spesies kunci yang bisa menjadi pintu masuk percakapan publik tentang pelestarian hutan. Kita ingin kampanye ini jadi titik balik hubungan manusia dan alam,” kata Andi.

Selain itu, akan ada workshop jurnalistik bertema 'Demi Ragam Hayati, Kami Menulis'. Workshop bertujuan memperkuat kapasitas peserta dalam memproduksi konten kampanye visual dan naratif.

Kegiatan ini juga membuka ruang refleksi kritis lewat sesi nonton bareng dan diskusi film dokumenter, serta aksi nyata 'Bersihkan Kapuas: Jangan Ada Sampah di Antara Kita' yang mendukung upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam mengurangi polusi plastik di sungai.

“Sungai Kapuas adalah urat nadi Kalbar. Kita tidak bisa terus membiarkannya tercemar. Lewat aksi kecil, kita ingin bangun kesadaran besar,” ujarnya.

Tak kalah penting, KJC-2025 juga akan menggelar sesi workshop motivasi bertajuk 'Semua Orang adalah Pembaharu, Semua Jurnalis adalah Pembaharu (Changemaker)', yang mendorong peserta untuk menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing.