Merawat Gunung Muria: Tempat Para Satwa dan Tumbuhan Hidup Bersama Manusia

1 hour ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Foto udara menunjukkan lereng gunung Muria di Desa Colo, Kudus, Senin (11/8/2025). Foto: Faiz Zulfikar/kumparan

Coba bayangkan dirimu berdiri di atas bukit yang dikelilingi kabut tipis. Hamparan kebun kopi di bawahmu, dan suara burung di kejauhan terdengar. Itulah Gunung Muria, yang memiliki banyak arti dan tinggi. Ini adalah tempat di mana budaya, sejarah, dan alam bersatu dalam ruang hidup yang luar biasa.

Di utara Jawa di antara Kudus, Jepara, dan Pati terletak Gunung Muria yang tingginya sekitar 1.602 mdpl. Gunung Muria berfungsi sebagai semacam "ibu" untuk kehidupan di sekitarnya, mulai dari sungai dan air tanah hingga kabut yang menjadi embun pagi untuk tanaman. Lebih dari itu, Muria juga menjadi rumah bagi banyak cerita, dari kisah para wali hingga ritual yang masih dilakukan hingga saat ini.

Ketua Yayasan Pengiat Konservasi Muria/ PEKA Muria Teguh Budi Wiyono (tengah) saat berkordinasi dengan tim sebelum penanaman bibit pohon untuk ditanam di lereng gunung Muria di Desa Colo, Kudus, Senin (11/8/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Sejak 2006, Djarum Foundation secara konsisten menjalankan gerakan konservasi di Lereng Gunung Muria. Upaya ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem di tiga wilayah yang berbagi lereng Muria, yaitu Kabupaten Kudus di sisi selatan, Pati di timur, dan Jepara di barat laut. Tanpa konservasi, wilayah ini terancam oleh peningkatan jejak karbon, risiko bencana alam, dan perubahan iklim yang bisa berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

Zona konservasi difokuskan pada Kawasan Strategis Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup di Lereng Muria, yang punya peran vital bagi keberlangsungan hidup di Kabupaten Kudus. Kawasan ini disiapkan sebagai daerah tangkapan air utama yang sangat menentukan ketersediaan air bersih di masa depan. Hingga tahun 2020, lebih dari 149.000 pucuk pohon telah ditanam untuk mendukung konservasi kawasan tersebut.

Mengutip Jurnal “Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi”, terdapat 33 jenis tumbuhan yang edible atau bisa dikonsumsi. Berbagai jenis tumbuhan berasal dari 23 famili yang berbeda dengan didominasi oleh famili famili Fabaceae atau polong-polongan sebanyak 3 jenis tumbuhan, Solanaceae atau terong-terongan sebanyak 3 jenis tumbuhan, dan Moraceae atau ara-araan sebanyak 3 tumbuhan.

Anggota tim Yayasan Pengiat Konservasi Muria/ PEKA Muria menanam bibit pohon dan penanda titik kordinat di jalur mata air di lereng gunung Muria di Desa Colo, Kudus, Senin (11/8/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Tumbuhan edible tersebut mempunyai berbagai bagian tumbuhan yang dapat dikonsumsi, yaitu bagian buah sebanyak 57 persen jenis tumbuhan, bagian daun sebanyak 35 persen jenis tumbuhan, serta bagian umbi sebanyak 8 persen jenis tumbuhan. Contoh tumbuhan yang dikonsumsi bagian buahnya adalah jambu biji, nangka, dan labu, bagian daunnya adalah pacar cair, pakis haji, dan sirih, sedangkan bagian umbinya adalah singkong, talas, dan ubi.

Di Gunung Muria, juga terdapat satwa yang terancam punah, yaitu elang jawa (Nisaetus bartelsi) dan macan tutul jawa (Panthera pardus melas). Mereka berebut ruang dengan populasi manusia, padahal mereka penting bagi keanekaragaman hayati, indikator kesehatan ekosistem, pelestarian budaya, dan pengurangan risiko bencana alam.

Ketua Yayasan Pengiat Konservasi Muria/ PEKA Muria Teguh Budi Wiyono (kanan) saat berkordinasi dengan tim sebelum penanaman bibit pohon untuk ditanam di lereng gunung Muria di Desa Colo, Kudus, Senin (11/8/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Di sana, juga terdapat makam Sunan Muria di Desa Colo, Kabupaten Kudus. Makam tersebut mempunyai ukiran daun pintu bergaya Tionghoa dengan gambar macan tutul jawa berlatar bentang Gunung Muria. Sosok macan dipercaya mengarah sebagai hewan peliharaan milik sang Sunan.

Gunung Muria bisa menjadi surga kecil bagi mereka yang mencintai alam serta sebagai sumber pelajaran hidup. Pelajaran tentang bagaimana budaya dan alam dapat bekerja sama serta tentang bagaimana manusia dapat menjadi bagian dari harmoni, bukan justru sebagai perusaknya.

Selain memberikan pemandangan indah, gunung ini adalah sumber hidup bagi warga lereng Muria. Mereka bertani, berkebun, membuat kerajinan tangan, menghasilkan madu hutan, dan membuat kuliner khas.

Anggota tim Yayasan Pengiat Konservasi Muria/ PEKA Muria saat beristirahat di jalur mata air di lereng gunung Muria di Desa Colo, Kudus, Senin (11/8/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan