
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sampai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia dari golongan menengah atas yang berobat ke luar negeri. Negara tujuan mereka mulai dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.
Uang orang kaya yang mengalir ke fasilitas kesehatan luar negeri pun tak sedikit. Berdasarkan data, jumlahnya lebih dari USD 10 miliar per tahun. Angka ini setara Rp 162 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.221 per USD.
"Sekitar 1 hingga 2 juta orang Indonesia setiap tahun pergi ke luar negeri untuk berobat. Angka USD 10 miliar ini setara dengan hampir 1 persen dari total PDB," kata Budi dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Selatan pada Rabu (11/6).
Tak ingin uang berobat orang kaya mengalir ke luar negeri, dia mengusulkan ke Kementerian Pariwisata agar bisa membantu menarik kembali jumlah pengeluaran pengobatan masyarakat Indonesia dari golongan menengah atas agar kembali ke dalam negeri. Salah satu caranya adalah dengan pariwisata kesehatan.

Budi mengungkapkan pariwisata kesehatan nantinya bisa memanfaatkan beberapa daerah populer di Indonesia agar orang tak hanya berlibur tapi melakukan pengobatan kesehatan.
“Mari kita tarik minat warga kaya dan menengah atas Indonesia agar membelanjakan USD 10 miliar tersebut tidak lagi di Malaysia atau Singapura, tetapi di Bali, Labuan Bajo, Batam, atau kota-kota menarik lainnya di Indonesia,” ujarnya.
Dengan demikian, mereka tidak hanya datang untuk melihat pantai, menikmati lukisan, atau budaya, tetapi juga untuk menjaga dan memulihkan kesehatan.
Budi melihat usulannya dapat berdampak bukan hanya pada kesehatan masyarakat melainkan akan timbulnya lapangan pekerjaan baru.
Terkait belanja kesehatan seluruh masyarakat Indonesia, Budi mengungkap rata-rata orang Indonesia membelanjakan USD 140 dolar per tahun. Dengan angka harapan hidup rata-rata sekitar 72 tahun, maka belanja kesehatan di Indonesia mencapai USD 40 miliar. Angka ini menurut Budi juga bisa terus naik seiring dengan menuanya masyarakat Indonesia.
Jika diasumsikan populasi Indonesia juga akan menua dan mencapai angka harapan hidup Malaysia, yakni 76 tahun, menurut dia, tiap warga Indonesia akan membelanjakan tambahan USD 300 per tahun.
“Jika dikalikan dengan 280 juta penduduk, maka potensi pasar yang terbuka adalah sebesar USD 84 miliar . Angka ini merupakan peluang bagi para investor yang ingin berinvestasi di infrastruktur layanan kesehatan di Indonesia,” terangnya.