Mengapa Investor Global Ramai-Ramai Tinggalkan Dolar AS?

1 month ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Fathul Habib SholehPetugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh

Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) semakin kehilangan pamor di mata investor global. Sepanjang tahun ini, Dolar AS mengalami penurunan tajam terhadap hampir seluruh mata uang utama dunia, mulai dari euro, pound sterling, hingga franc Swiss.

Fenomena ini menjadi indikasi kuat bahwa para pelaku pasar keuangan internasional mulai menjauh dari mata uang yang selama ini dianggap paling dominan di dunia.

Penyebabnya tak lepas dari situasi politik dan kebijakan ekonomi AS di bawah Presiden Donald Trump. Sejak Trump kembali menjabat, nilai tukar dolar telah turun lebih dari 10 persen terhadap sejumlah mata uang utama.

Kebijakan proteksionis seperti kenaikan tarif impor, tekanan terhadap bank sentral, hingga rencana pemotongan pajak besar-besaran dinilai menciptakan ketidakpastian pasar yang mendalam.

Mengutip Bloomberg, pelaku pasar mulai membaca arah kebijakan ekonomi Trump sebagai potensi risiko. Kekhawatiran meningkat ketika ada dugaan bahwa pelemahan dolar mungkin disengaja untuk mendorong daya saing sektor manufaktur.

Kecurigaan ini sempat memicu pelemahan tajam dolar terhadap mata uang Asia, termasuk dolar Taiwan yang sempat menguat 4 persen terhadap dolar AS hanya dalam satu jam.

Di tengah situasi itu, investor asing mulai waspada. Kebutuhan pembiayaan pemerintah AS yang kini menembus USD 4 triliun per tahun sangat bergantung pada investor global.

Namun, jika nilai dolar terus merosot, imbal hasil investasi mereka bisa tergerus saat dikonversi kembali ke mata uang lokal.

“Trump benar-benar bermain api,” ujar Stephen Miller, konsultan dari GSFM di Australia. Ia memperingatkan bahwa pelemahan bertahap dolar bisa berubah menjadi krisis jika investor global mulai menarik dananya.

Sinyal bahwa kepercayaan pada dolar mulai memudar juga terlihat dari data perdagangan. Menurut CFTC, pada pertengahan Juni posisi jual bersih terhadap dolar mencapai USD 15,9 miliar, level yang mencerminkan tekanan bearish dari para spekulan.

Bank of America bahkan mencatat bahwa kepemilikan dolar di kalangan manajer dana global saat ini berada di titik terendah dalam dua dekade.

Lembaga keuangan besar pun mulai merevisi pandangannya terhadap dolar. Morgan Stanley memperkirakan dolar akan anjlok ke level terendah sejak awal pandemi, sementara Goldman Sachs menilai bahwa dolar saat ini masih overvalued hingga 15 persen.

Tekanan ini semakin diperburuk oleh kondisi fiskal AS yang terus memburuk. Moody’s telah menurunkan peringkat utang pemerintah AS pada Mei lalu, seiring defisit yang kini melampaui 6 persen dari PDB. Selain itu, RUU pajak baru yang sedang digodok versi Trump diproyeksi menambah defisit hampir USD 3 triliun dalam satu dekade.

Kondisi ini turut mempengaruhi pasar obligasi. Ketika imbal hasil surat utang AS meningkat, dolar justru tetap melemah. Padahal, secara teori, yield yang tinggi seharusnya menarik dana masuk. Fakta tersebut menandakan bahwa investor mulai meragukan status obligasi AS sebagai aset safe haven.

“Begitu investor global mulai mendiversifikasi aset dari dolar, nilainya akan makin turun. Dan jika itu sudah terjadi, sangat sulit untuk dibalikkan,” ujar Leah Traub, manajer portofolio dari Lord Abbett.

Read Entire Article