
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan pesan kepada anak-anak Indonesia terkait penggunaan gawai dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Tentang Rencana Aksi Implementasi PP No.17 tahun 2025 di TMII, Jakarta Timur, Kamis (31/7).
Nasaruddin mengajak anak-anak untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi, terutama ponsel, yang disebutnya bisa menjadi pintu kebaikan maupun keburukan.
"Saya ingin tanya anak-anakku semua jawab ya apakah ini iblis atau malaikat?Iblis atau malaikat? Atau ada iblisnya ada malaikatnya, ada 3 pilihan, apakah ini iblis? Apakah ini malaikat? Apakah ini malaikat? Mana yang benar?" tanya Nasaruddin sambil menunjukkan handphone kepada para siswa yang hadir.
"Siapa yang sering bersahabat dengan malaikat di sini? Ada apa malaikatnya di sini? Ada nggak azan di sini? Ada waktu salat di sini nggak? Ada nggak syekh Sudais di sini? Ada guru di sini nggak? Ada porno di sini nggak? Apa itu tanda tanya iblis apa malaikat? Siapa yang suka lihat iblis?" tambah dia.

Ia menekankan pentingnya mengarahkan penggunaan gawai untuk hal-hal yang positif. Nasaruddin berpesan agar para anak melihat sisi 'malaikat' dalam ponsel.
"Anak-anakku semua ini ada iblisnya, ada malaikatnya, jangan menengok iblisnya ya, lihat malaikatnya. Ada waktu salatnya tiba-tiba azan, eh ayo salat bangun subuh di sini, ada loncengnya kan," ucapnya.
Lebih lanjut, Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga berpesan agar para anak saling menegur satu sama lain apabila saat bermain ponsel sudah menjurus ke arah negatif.
"Nah jadi anak-anakku semua ini pesan singkat saya kalau kalian melihat teman-temannya buka iblisnya di sini tegur dia ya, eh jangan itu merusak jalan pikiran kita. Tapi handphone ini harus dibuka malaikatnya seperti ada pembelajaran, belajar ngaji seperti kata kakak Tito tadi ya kan, inilah dari saya. Semoga kita berkah," tandas dia.