Melihat Tradisi Mubeng Beteng Malam 1 Suro di Yogya

1 month ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Suasana Mubeng Beteng di malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta, Kamis (26/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanSuasana Mubeng Beteng di malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta, Kamis (26/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Dinginnya malam 1 suro tak menyurutkan ribuan masyarakat untuk datang ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Mereka mengikuti Lampah Budaya Mubeng Beteng sebuah tradisi budaya yang hingga kini terus lestari.

Kegiatan ini bukan acara yang diinisiasi Sri Sultan atau Hajad Dalem Keraton. Ini adalah Hajad Kawula Dalem alias acara yang diprakarsai masyarakat umum dan para abdi dalem.

Meski begitu, antusias masyarakat tak pernah surut. Bahkan, digandrungi muda mudi. Salah satunya Maria Ana (25 tahun), perempuan asal Kabupaten Kulon Progo.

"Baru pertama kali. Tahu ada Mubeng Beteng terus ke sini," kata Ana.

Lestarikan Budaya

Suasana Mubeng Beteng di malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta, Kamis (26/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanSuasana Mubeng Beteng di malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta, Kamis (26/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Dia rela malam-malam ke sini karena ingin tahu budaya Jawa. Selain itu dia ingin nguri-nguri atau melestarikan budaya Jawa.

"Pengin nguri-uri kebudayaan Jawa karena kita juga orang Jawa pengin tahu budaya yang ada seperti apa pengin lebih dekat aja," katanya.

Sedang Penelitian

Tak hanya orang DIY, Wahyu Widi Ardana (25 tahun) yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah juga tertarik mengikuti Mubeng Beteng.

Selain rasa ingin tahu, Wahyu juga mengikuti acara ini karena tengah riset soal budaya Jawa untuk tugas akhir kuliahnya.

"Kebetulan saya lagi tugas akhir kebetulan juga ngangkat budaya Yogya jadi sekalian riset biar tahu bagaimana proses budaya bagaimana," kata Wahyu.

"Belum tahu (maknanya). Jadi sekalian sambil riset," tuturnya.

Lebih Dekat dengan Yogya

Primadi Priyolaksono (24 tahun) asal Kabupaten Bantul juga baru pertama kali ikut Mubeng Beteng.

"Biar lebih dekat dengan Yogya. Saya kan juga merasa warga Yogya, kalau nggak pernah coba jadi ada yang kurang jadi biar tahu rasanya juga. Tahu nilai-nilai budaya di Yogya ini seperti apa," ucap Primadi.

Primadi juga mengenakan pakaian Jawa, harapannya nuansa budaya Jawanya akan semakin kuat.

Persiapkan Fisik

Di sisi lain, Primadi mengaku juga telah mempersiapkan fisik. Ini menurutnya perlu karena dia akan berjalan sejauh sekitar 5 kilometer.

"Yang penting niat aja. Olahraga juga," katanya.

Prosesi Mubeng Beteng

Suasana Mubeng Beteng di malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta, Kamis (26/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanSuasana Mubeng Beteng di malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta, Kamis (26/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Prosesi Mubeng Beteng ini dimulai dari pukul 21.00 WIB. Para abdi dalem akan mulai melantunkan macapat (tembang puisi tradisional Jawa) di depan Bangsal Pancaniti.

Abdi Dalem Kaji pun turut memimpin doa. Suasananya khusyuk dan khidmat.

Ketika lonceng di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat berbunyi 12 kali, artinya telah pukul 12 malam. Ini jadi tanda Lampah Budaya Mubeng Beteng.

Ribuan masyarakat berjalan kaki dari Kamandhungan Lor atau Keben (sisi dalam keraton). Mengitari benteng Keraton Yogyakarta, melewati Jalan Kauman, Jalan H Agus Salim, Jalan Wahid Hasyim, Jalan MT Haryono, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Ibu Ruswo, dan kembali ke Keben.

Tentang Mubeng Beteng

Kepala Sekolah Macapat dan Aksara Jawa Kawedanan Kridhamardawa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Projosuwasono, saat diwawancara kumparan pada malam 1 Suro 2023 silam mengatakan meski bukan Hajad Dalem Keraton, tetapi Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung penuh.

"Ini murni kegiatan dari masyarakat, tetapi didukung, diizinkan oleh Sri Sultan. Kemudian didukung dengan Dana Keistimewaan atau Danais," kata Projosuwasono waktu itu.

Menurut Projosuwasono, Mubeng Beteng adalah tradisi lama. Idenya diambil dari Abdi Dalem Kemit Bumi. "Abdi dalem ini adalah abdi dalem yang menjaga keamanan. Kemudian itu tradisi. Kemudian keliling beteng untuk merefleksi itu setiap 1 Suro diadakan Mubeng Beteng," katanya.

Secara umum, tak ada persiapan khusus yang dilakukan abdi dalem karena ini adalah acara rutin tahunan. Terlebih, kata dia, bukan kemeriahan yang dicari dalam Mubeng Beteng, peserta justru disarankan untuk tak bicara selama berjalan kaki kurang lebih 2 jam.

"Ketika masyarakat keliling beteng itu diharapkan tidak hura-hura. Justru selama mubeng beteng ini kita diharapkan untuk memanjatkan doa. Doa selama ini kita diberikan anugerah kesehatan dan sebagainya juga berdoa untuk waktu-waktu yang akan datang harapannya akan lebih baik dari pada tahun-tahun yang lalu," katanya.

Berdiam diri selama acara berlangsung kuga bukan tanpa tujuan. Mereka diminta untuk berdoa di dalam hati sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Dalam diam itu pula diharapkan tiap manusia bisa berintrospeksi.

"Bukan berarti diam tetapi diharapkan memperbanyak membaca doa. Silakan yang Katolik ya Katolik, yang Islam ya Islam, diserahkan masing-masing," katanya.

Read Entire Article