Lanniari Hasibuan (53), Ibu Nazwa Aliya (19), mengadu ke Balai Pelayanan Perlindungan Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Utara, Kamis (21/8). Lanniari meminta pertolongan agar BP3MI membantu pemulangan jenazah Nazwa ke Indonesia.
Lanniari mengatakan KBRI meminta biaya kepulangan Rp 138 juta. Sementara, bila Nazwa dimakamkan di Kamboja, keluarga juga harus mengeluarkan biaya Rp 50-60 juta. Hal ini pun tidak disanggupi karena Lanniari merupakan keluarga yang kurang mampu.
"Harapan saya pemerintah dapat membantu pemulangan jenazah anak saya, saya berharap sekali diproses secepatnya," ujar Lanniari di BP3MI Sumut, Medan, Kamis (21/8).
Lanniari menceritakan mulanya Nazwa mengaku akan mengikuti wawancara kerja bersama teman PKL yang berasal dari sekolah lain pada Selasa (27/5). Lalu korban mengikuti wawancara kedua pada Kamis (29/5). Lanniari pun mengizinkan.
Nazwa berangkat subuh-subuh, saat itu Lannuari masih tidur. Namun siang hari, tiba-tiba Nazwa mengirimkan foto suasana bandara di Thailand.
"Siangnya saya telepon sama juga kata dia, WA aja, sorenya saya telepon nggak angkat, sampai sejam tuh nggak diangkat. Karena khawatir kan saya, jadi saya telepon nggak angkat dia tunjuki gambar airport Thailand, saya pingsan saya jerit, tetangga dateng," katanya.
Diduga korban bertemu dengan Christopher kenalan dari ibu korban. Christopher adalah teman dari Lanniari saat berada di Malaysia.
"Ya, dia bilang besok pagi Pak Chris ada di Kamboja, saya dengar dia mau buka perusahaan baru. Di Malaysia sudah tutup, Chris itu teman saya juga dulu. Jadi saya tanya dia apakah Nazwa ada kontak, katanya ada, katanya di Thailand," kata dia.
Lannuari mengatakan Christopher pernah datang ke Medan dan menemuinya di rumah. Christopher hendak menikahi Lannuari dan membuka usahanya di Indonesia.
"Datang ke Medan, dia iming-imingi saya katanya mau kawin dengan saya, karena mau buka usaha di Indonesia," kata Lanniari.
Namun ternyata Christopher malah mengajak Nazwa ke Kamboja. Lanniari lalu mencoba menghubungi dan menanyakan tentang anaknya yang dibawa Christopher.
"Kenapa bawa anak saya tanpa permisi dengan saya, di situ dia langsung blok saya, dan itu bulan 6, saat itu Nazwa tinggal dengan Christopher," jelasnya.
Pada tanggal 12 Agustus 2025, Lanniari menerima kabar bahwa Nazwa sudah meninggal dunia karena overdosis obat paracetamol. Jenazah Nazwa kini masih di Kamboja, keluarga masih berusaha memulangkan ke Indonesia.