Melihat Suasana Sekolah di Jabar Usai Kebijakan 50 Siswa per Kelas

4 weeks ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Seorang murid kelas sepuluh sedang belajar sendirian di SMA Taman Siswa, Kota Bandung, Rabu (23/7/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan Seorang murid kelas sepuluh sedang belajar sendirian di SMA Taman Siswa, Kota Bandung, Rabu (23/7/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan

Pemprov Jawa Barat menerapkan kebijakan 50 siswa per kelas untuk siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026. Kebijakan ini merupakan buntut dari program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) yang digagas Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi alias KDM.

Sejumlah sekolah sudah menerapkan aturan ini, di lapangan ternyata ada sekolah yang mengalami kekurangan siswa dan ada yang jumlah siswanya banyak.

Berikut rangkumannya:

Sunyi di SMA Taman Siswa Bandung, Hanya Satu Siswa Diterima Tahun Ini

Suasana lengang menyelimuti Sekolah Menengah Atas (SMA) Taman Siswa di Jalan Taman Siswa No 7, Malabar, Kota Bandung. Lorong-lorong panjang yang biasanya dipenuhi langkah siswa dan gelak tawa kini tampak sepi.

Tak terdengar derap langkah kaki para siswa yang berolahraga di halaman sekolah. Hanya segelintir mahasiswa yang mulai berdatangan. Lingkungan sekolah Taman Siswa sendiri terbagi menjadi SMP, SMA, SMK, dan perguruan tinggi.

Di lantai satu sekolah, berjajar ruang belajar untuk SMP, SMA, dan SMK. Sementara di lantai dua dan tiga digunakan untuk proses mengajar perguruan tinggi. Setiap jenjang pendidikan menengah, hanya tersedia satu kelas.

Di tengah sepinya suasana sekolah, seorang Guru Sosiologi Suluh Basuki terlihat menyusuri ruang kelas. Langkah kakinya berhenti sejenak di depan ruang kelas sepuluh. Kedua matanya melongok ke dalam kelas, mengamati seorang siswa yang tengah belajar seorang diri.

Dahulu, kelas-kelas itu berisi lebih dari 36 siswa. Namun, setiap tahunnya jumlah peminat ke SMA Taman Siswa mengalami penurunan. Pada tahun 2024, terdapat 12 siswa yang diterima.

“Kalau tahun ini, kebetulan kemarin itu yang daftar 8 orang atau 10 orang gitu. Kemudian beberapa orang keterima di (sekolah) negeri, sekarang jadi 1 orang,” tutur Suluh saat ditemui di lokasi, Rabu (23/7).

Meskipun kini hanya memiliki satu siswa baru, Suluh mengatakan, pihak sekolah tetap akan memberikan yang terbaik. Menurutnya, ini menjadi tanggung jawab seorang guru untuk mencerdaskan para anak didiknya.

Kisah Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Depok yang Cuma Punya 4 Siswa Baru

 Rizki Baiquni Pratama/kumparanSMA Muhammadiyah 1 Depok. Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan

Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 1 Depok cuma mendapatkan empat siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026. Sekolah yang berada di Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Depok itu tiap tahun biasanya menerima 20 hingga 25 siswa.

Salah satu guru di sekolah tersebut, Fikria Irsyad, menyebut suasana pembelajaran di kelas 10 pun jadi tak biasa. Dalam arti suasana pembelajaran jadi sangat kondusif karena siswanya sangat sedikit.

"Rasanya kayak bimbel gitulah ya. Cuma ya dijalanin aja sih. Maksudnya jangan sampai semua [siswa] malah hilang gitu. Ya mudah-mudahan sih malah bertambah gitu," ungkap Fikria saat ditemui kumparan di lokasi, Rabu (23/7).

Menurut Fikria, jumlah formulir pendaftaran siswa baru yang diambil pada tahun ini mencapai sekitar 150 formulir. Untuk satu formulir pendaftaran, kata dia, orang tua murid mesti membayar Rp 150 ribu. Namun, dari 150 formulir itu, yang kembali ke sekolah cuma ada lima, sementara satu orang lagi tidak pernah datang sampai hari ini.

"Yang satu dari pondok pesantren, yang satu ada di negeri dari SMP Negeri 20 Depok, yang satu SMP negeri di Bogor, yang satu Bintara," jelasnya.

Melihat Kebijakan 50 Siswa per Kelas di SMAN 1 Depok: Pakai 2 AC Tetap Gerah

Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar di SMAN 1 Depok, Jawa Barat, Rabu (23/7/2025). Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparanSejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar di SMAN 1 Depok, Jawa Barat, Rabu (23/7/2025). Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan

SMAN 1 Depok sudah menerapkan kebijakan 50 siswa per kelas untuk siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026.

Berdasarkan pantauan kumparan di lokasi, jarak antara papan tulis ke meja siswa sekitar 2 meter. Suasana kelas tampak ramai karena diisi 48 siswa. Pada tahun ajaran sebelumnya, tiap kelas diisi 40 siswa.

Wakil Kepala Humas SMAN 1 Depok, Iwan, menyebut pihak sekolah langsung menata alokasi meja dan kursi saat kebijakan itu diterapkan. Salah satunya dengan memanfaatkan meja dan kursi cadangan yang dimiliki sekolah, meski ternyata itu tak cukup.

"Kemarin sekolah di waktu hari libur itu, ketika lagi men-setting untuk 48 siswa per kelas itu, kita mengadakan pengadaan meja kursi baru," ungkap Iwan saat ditemui di lokasi, Rabu (23/7).

SMAN 9 Bandung Terima Lebih Banyak Siswa Tahun Ini, 44 Anak Putus Sekolah

Suasana sekolah SMAN 9 Bandung yang memulai aturan masuk jam sekolah pukul 06.30 WIB pada Senin (14/7/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan Suasana sekolah SMAN 9 Bandung yang memulai aturan masuk jam sekolah pukul 06.30 WIB pada Senin (14/7/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Bandung mengalami peningkatan jumlah penerimaan murid baru pada tahun ajaran 2025/2026. Sekolah yang berlokasi di Jalan Suparmin No 1 A Pajajaran, Kota Bandung, setiap tahunnya biasanya menerima 396 siswa, tetapi kali ini menjadi 440 siswa.

Hal ini terjadi lantaran Keputusan Gubernur (Kepgub) bernomor 463.1/Kep.323/Disdik/2024 Tentang Petunjuk Teknis Pencegahan Anak Putus Sekolah Jenjang Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Barat.

Dalam keputusan gubernur tersebut dijelaskan bahwa akan ada penambahan jumlah murid dalam satu kelasnya di SMA Negeri menjadi 50 orang. Penambahan jumlah murid itu disesuaikan dengan luas ruang kelas yang akan digunakan.

Humas Wakasek SMAN 9 Bandung Hamdan Kurnia mengatakan, peningkatan penerimaan siswa baru ini berdampak pada jumlah siswa di setiap kelas, menjadi 44 murid. Termasuk siswa yang diterima dari jalur Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS).

Mereka adalah siswa yang berasal dari domisili yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Panti asuhan, binaan lingkungan dan korban terdampak bencana. Atau dalam kata lain, mereka yang putus sekolah.

“Jumlah siswa 396 ditambah PAPS 44 orang. Jadi PAPS penambahan 4 orang setiap murid (per kelas). Sementara kelas (yang) ada (berjumlah) sebelas, “ kata Hamdan saat ditemui di lokasi, Rabu (23/7).

Kisah SMA Nomor 1 di Karawang yang Kini Diisi 44 Siswa Sekelas

 kumparanSuasana pembelajaran di SMAN 1 Karawang, 1 kelas 50 siswa. Foto: kumparan

Jam menunjukkan pukul 13.20 WIB. Udara terasa pengap begitu kumparan melangkah ke dalam ruang kelas yang padat. Kursi-kursi tersusun rapat, menyisakan sedikit ruang gerak di antara barisan.

Di dalam kelas berukuran sekitar 7 x 9 meter itu, 44 siswa kelas X SMAN 1 Karawang duduk berhimpitan, mencari celah untuk berkonsentrasi.

Fasilitas AC dalam kelas itu rupanya tak cukup kuat menjangkau barisan para siswa. Mereka tampak mengelap keringat--menahan suasana sesak, panas, dan melelahkan.

Seorang siswi kelas X misalnya, mengaku cukup kegerahan saat berada di kelas. Terlebih ketika siang hari, angin panas dari luar semakin menambah sumpek suasana kelas.

"Kalau merasa gerah, ya pasti merasa gerah, karena suasananya itu banyak banget. Jadi kayak kelasnya itu agak nggak leluasa," ucap dia, Rabu (23/7).

Kendati demikian, secara pribadi dia mengaku masih mampu berkonsentrasi untuk menyerap pelajaran yang dipaparkan oleh gurunya.

"Soalnya yang kayak gitu kan gimana masing-masing sih ya. Aku sih masih ngerti," sambungnya.

Read Entire Article