
Tidur yang cukup dan berkualitas adalah pondasi kesehatan tubuh dan pikiran. Sayangnya, di tengah kesibukan dan tekanan hidup, banyak orang kesulitan mendapatkan istirahat malam yang optimal. Padahal, tidur yang baik berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh, kesehatan otak, kestabilan emosi, hingga kebugaran fisik.
Dilansir dari Better Sleep Council, salah satu nutrisi yang belakangan banyak dibicarakan karena manfaatnya bagi kualitas tidur adalah magnesium. Mineral ini merupakan mineral keempat terbanyak di dalam tubuh setelah kalsium, natrium, dan kalium, dengan peran vital dalam berbagai fungsi tubuh—mulai dari metabolisme energi, kesehatan tulang, hingga kestabilan sistem saraf.
Magnesium mendukung proses penting seperti fungsi otot dan saraf, regulasi gula darah, pengaturan tekanan darah, kesehatan jantung, hingga menjaga sistem kekebalan tubuh.
Sayangnya, asupan magnesium sering kali tidak mencukupi. Faktor seperti usia lanjut, pola makan rendah magnesium, penggunaan obat tertentu, diabetes, gangguan pencernaan, hingga konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko kekurangan mineral ini.
Diperkirakan hampir separuh populasi di Amerika Serikat mengonsumsi magnesium di bawah kebutuhan harian. Gejala kekurangan magnesium bisa mencakup kelelahan, lemas, sakit kepala, penurunan nafsu makan, sembelit, mudah tersinggung, kram kaki di malam hari, hingga jantung berdebar.
Terkait tidur, magnesium memiliki efek menenangkan pada sistem saraf. Mineral ini berikatan dengan reseptor GABA (gamma-aminobutyric acid) yang berfungsi meredam aktivitas saraf berlebih, serta mengaktifkan sistem saraf parasimpatis—bagian dari sistem yang mengatur relaksasi.
Magnesium juga membantu mengatur hormon kortisol, hormon stres yang jika kadarnya terlalu tinggi dapat mengganggu tidur. Bahkan, beberapa studi menunjukkan magnesium berperan dalam mengurangi kecemasan dan depresi.
Selain itu, magnesium membantu mengatur produksi melatonin—hormon pemicu tidur—yang mengatur ritme sirkadian tubuh. Kekurangan magnesium dapat menurunkan kadar melatonin, yang pada akhirnya mengganggu siklus tidur-bangun alami kita.
Untungnya, magnesium bisa didapatkan dari beragam sumber pangan alami. Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan arugula, kacang-kacangan seperti almond dan mete, biji labu, buncis, kacang hitam, yogurt rendah lemak, produk kedelai, biji-bijian utuh seperti quinoa dan beras merah, serta buah seperti pisang, alpukat, dan buah ara adalah pilihan yang baik.
Pola makan yang kaya akan sumber magnesium tidak hanya membantu memperbaiki kualitas tidur, tetapi juga menunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dengan memastikan asupan magnesium tercukupi, kita dapat memberi dukungan ekstra bagi tubuh untuk rileks, tidur nyenyak, dan bangun dengan energi yang lebih optimal. (H-1)