Fasilitas yang tersedia di Sekolah Rakyat 19 di Sonosewu, Bantul.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar berharap kurikulum Sekolah Rakyat yang berbasis minat dan bakat siswa menginspirasi banyak sekolah lain menerapkan kurikulum serupa. Hal ini dikatakannya di depan ribuan guru dan kepala sekolah dalam acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat, Sabtu (23/8/2025).
"Ini akan menjadi sejarah baru penanganan pendidikan kita. Sebagai prototype, Sekolah Rakyat dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dan akan memberikan dampak yang luar biasa," kata Menko PM Muhaimin Iskandar.
Menko Muhaimin Iskandar menjelaskan Sekolah Rakyat menjadi terobosan untuk mengatasi kemiskinan struktural. Alasannya pemerintah kini berperan aktif untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Ia menyatakan peran aktif yang diambil pemerintah juga ditunjang dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini berjalan tepat sasaran. Presiden Prabowo menginstruksikan Menko PM Muhaimin Iskandar mengkoordinasikan Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait serta pemerintah daerah untuk menyukseskan Sekolah Rakyat melalui Inpres 8/2025.
Program Sekolah Rakyat juga menjadi penanda pergeseran upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah. Yaitu dari yang tadinya berfokus pada pemberian bantuan sosial kini menjadi pemberdayaan masyarakat.
Dalam kesempatan itu pihaknya pun menyampaikan optimistis Sekolah Rakyat akan mampu mengentaskan tiga juta warga miskin ekstrem. "Sekolah Rakyat akan berdampak kepada tiga juta orang miskin yang akan tertangani dengan sungguh-sungguh," kata Menko Muhaimin Iskandar.
Pasalnya, kata dia, program Sekolah Rakyat yang tengah berjalan menyasar pada siswa yang berasal dari keluarga miskin ekstrem.
sumber : Antara