Kuasa Hukum Sebut Alat Medis Rp8 Juta dari Dokter Billy Tak Sesuai Harga Pasaran

2 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ketua tim kuasa hukum, Adjo Supriyanto dari Kantor Hukum WFS & Rekan | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung – Kuasa hukum keluarga almarhumah bayi Alesha Erina Putri mengungkapkan adanya dugaan perbedaan harga signifikan terkait alat medis yang digunakan dalam operasi di RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM).

Orang tua pasien diminta membayar Rp8 juta untuk alat medis Disposable Linear Cutter Stapler, padahal harga pasaran disebut hanya berkisar Rp1,4 juta hingga Rp4,5 juta.

Ketua tim kuasa hukum, Adjo Supriyanto dari Kantor Hukum WFS & Rekan, menyebut pembayaran alat medis tersebut dilakukan langsung oleh orang tua pasien ke rekening pribadi dokter spesialis bedah anak RSUDAM, Billy Rosan.

“Berdasarkan bukti transfer, orang tua pasien membayar Rp8 juta ke rekening pribadi dokter. Padahal, setelah kami telusuri, harga pasaran alat medis yang sama berada di kisaran Rp1,4 juta sampai Rp4,5 juta,” ujar Adjo saat diwawancarai Lampung Geh, pada Jumat (22/8).

Adjo menjelaskan, sebelum tindakan operasi dilakukan, dokter Billy memberikan dua opsi kepada keluarga pasien.

Opsi pertama adalah operasi pemotongan usus dengan pembuatan kantung stoma yang membutuhkan lebih dari satu kali tindakan operasi.

Opsi kedua adalah operasi satu kali dengan menggunakan alat medis tambahan yang disebut tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Untuk opsi kedua, orang tua pasien diminta membeli alat dengan cara mentransfer dana Rp8 juta langsung ke rekening dokter.

Keluarga pasien, pasangan Sandi Saputra (27) dan Nida Usofie (23), warga Way Urang, Kalianda, Lampung Selatan, mengaku mengikuti arahan tersebut demi keselamatan putri mereka, Alesha Erina Putri.

Namun, bayi berusia dua bulan itu meninggal dunia pasca operasi di RSUDAM.

Kuasa hukum menilai perbedaan harga alat medis tersebut menimbulkan dugaan adanya pelanggaran terhadap sejumlah aturan.

Di antaranya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1191/Menkes/PER/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan, yang menegaskan penyaluran alat kesehatan tidak boleh dilakukan secara langsung oleh tenaga medis kepada pasien.

Ia menjelaskan, dokter yang bersangkutan tidak memiliki kewenangan menjual alat medis kepada pasien, namun diduga memperoleh keuntungan dari transaksi tersebut.

“Pertama yang pasti soal kode etik seorang dokter. Kedua, ada dugaan tindak pidana penggelapan dan atau penggelapan dana dalam jabatan ketika yang bersangkutan ini tidak memiliki kewenangan melakukan penjualan alat, kemudian mendapatkan keuntungan,” ujar Adjo

Menurut Adjo, bila bukti-bukti terkait hal tersebut terpenuhi, maka unsur tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 372 dan 374 KUHP sudah jelas.

“Ketika dua hal itu didapat bukti-buktinya, maka jelas ini sudah memenuhi unsur tindak pidana penggelapan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 372 atau 374 KUHP kita,” tegasnya.

Atas dasar itu, tim kuasa hukum berencana menempuh jalur hukum dengan membuat laporan resmi ke Polda Lampung.