
SELURUH kegiatan industri yang berlangsung di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang dinilai memiliki posisi strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Bintan dan Provinsi Kepulauan Riau.
Sejak mulai beroperasi secara resmi pada 8 Desember 2018, kawasan ini terus menunjukkan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah.
"Kami berkomitmen penuh untuk tumbuh bersama masyarakat. Kami hadir bukan hanya berbisnis, tetapi juga memberi kontribusi dan sumbangsih yang nyata bagi daerah dan masyarakat. Dari sisi ekonomi, KEK Galang Batang menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal serta meningkatkan nilai investasi. Dan dari sisi sosial, kami sangat mendukung program pendidikan, pelatihan dan keterampilan, hingga bantuan sosial bagi masyarakat," terang Pengelola KEK Galang Batang George Santos dalam keterangannya, Rabu (3/9).
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan KEK Galang Batang harus berdampak luas, tidak hanya pada perusahaan dan pemerintah daerah, tetapi juga kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Kesuksesan kita di KEK Galang Batang harus menghadirkan shared prosperity. Ini merupakan wujud dari tanggung jawab bersama dalam mendukung pembangunan daerah," ujarnya.
George menjelaskan bahwa aktivitas industri di kawasan tersebut terus mengalami peningkatan, khususnya pada sektor hilirisasi bauksit yang diolah menjadi alumina.
"Kami juga terus meningkatkan aktivitas industrinya, dengan pembangunan smelter alumina berkapasitas besar dan semakin berkembang. Dalam tiga tahun ke depan, investasi akan mencapai Rp50 triliun dan akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi 20.000 orang, baik pekerja dari Bintan sebagai prioritas maupun dari luar pulau,” terang Santos.
Tak hanya fokus pada sektor industri, KEK Galang Batang juga tengah membangun sebuah politeknik guna memberikan pendidikan vokasi dan pelatihan singkat bagi lulusan SMA dan tenaga kerja lokal.
“Proyek besar lainnya, kami sedang meningkatkan produksi alumina sampai dengan 4 juta ton dan membangun pelabuhan dengan kapasitas 75.000 ton, pembangunan pabrik solar panel, serta pembangunan PLTU berkapasitas 900 Megawatt untuk mendukung operasional kegiatan di kawasan,” ujar Santos.
Dari sisi sosial, KEK Galang Batang aktif menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan. Salah satunya dengan menyediakan dan mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada ratusan pelajar SD di Bintan, serta membangun rumah sakit dengan kapasitas 100 kamar untuk masyarakat di sekitar kawasan.
George menambahkan bahwa peran KEK Galang Batang tak hanya penting dalam pengembangan industri hilirisasi bauksit nasional, tetapi juga dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi secara lokal maupun nasional.
Ia turut memaparkan beberapa faktor penunjang keberhasilan investasi di kawasan ini, termasuk jaminan keamanan dan kemudahan perizinan yang diberikan oleh pemerintah.
"Kunci penting dalam berinvestasi adalah adanya jaminan keamanan, kemudahan perizinan dan regulasi dari pemerintah. Itu semua dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi dan menjaga kelangsungan investasi jangka panjang," terang Santos.
Menurut Santos, iklim investasi yang aman dan terjamin merupakan daya tarik utama bagi para investor yang ingin menanamkan modal di kawasan tersebut.
Lebih dari 60% tenaga kerja di KEK Galang Batang saat ini berasal dari masyarakat lokal Bintan. Keberadaan kawasan ini turut berkontribusi menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 8,21% pada 2021 menjadi 4,53% pada 2024.
Capaian ini menunjukkan bahwa KEK Galang Batang memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi serta menekan angka kemiskinan di Kabupaten Bintan. (E-4)