
Polisi memastikan pintu kamar kos diplomat Arya Daru Pangayunan (39) terkunci dari dalam. Kamar kos Gondia Guesthouse yang terletak di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, itu juga dilengkapi smart key card dan doorlock.
Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi mengatakan, saat pertama kali ditemukan doorlock itu terkunci normal. Kartu atau smart key card juga terletak normal di tempatnya.
"Pintu ada doorlocknya, kayak engsel gitu. Itu terkunci rapi. Smart key itu nempel di tempat pintu. Kayak di hotel-hotel. Jadi memang terkunci dari dalam," kata Rezha kepada kumparan, Rabu (9/7).
Polisi kembali menegaskan kamar itu terkunci dari dalam. Saat satpam pertama kali mendobrak pintu kamar itu, kondisi kamar normal dan rapi.

"Gak ada barang hilang. Info dari istri tidak barang, uang dan lain-lain tidak ada (yang hilang)," jelasnya.
Polisi juga telah memeriksa rekaman CCTV dan satpam, pada Senin (7/7) malam tak ada aktivitas mencurigakan di kosan itu.


Jenazah Arya Daru kini telah dibawa ke keluarganya di Sleman untuk dimakamkan. Arya pertama kali ditemukan satpam yang diminta tolong istri Arya untuk mendobrak pintu karena suaminya tak bisa dihubungi sejak pukul 05.00 WIB, Selasa (8/7). Padahal istrinya sempat berkomunikasi dengan Arya pukul 21.30 WIB pada Senin malam.

Saat ditemukan, wajah dan kepala Arya dilakban warna kuning. Lakban itu sudah menutupi wajahnya.
Arya adalah alumnus HI Fisipol UGM angkatan 2005. Dia telah berdinas di beberapa perwakilan Indonesia di luar negeri, termasuk di Buenos Aires, Argentina. Bulan ini sejatinya dia akan menjalani penempatan di perwakilan Indonesia di Finlandia.