REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Safwannur, Alumnus Ponpes Ihyaaussunnah Lhokseumawe, Aceh dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta. Pengajar di Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah Daerah Garut
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرْهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهدُ أَنْ لاَ إَلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
قَالَ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Perjalanan hidup manusia dihiasi dengan berbagai dinamika. Pasang surut kehidupan pasti akan dialami oleh setiap orang. Pengalaman hidup mengajarkan kita untuk terus tumbuh dan berkembang dalam berbagai kondisi. Aneka pengalaman yang berbeda membuat suasana hidup bervariasi dan menemukan makna dalam berbagai momen yang kita hadapi.
Dalam menjalani kehidupan tentu kita menginginkan segala sesuatu berjalan mulus sesuai harapan. Tetapi realitas yang terjadi tidak demikian, karena hal yang kontras akan selalu ada sebagai konsekuensi dari kehidupan. Selain kesenangan dan kebahagiaan, masa-masa sulit juga akan senantiasa mengiringi langkah perjuangan.
Kehidupan ini penuh misteri, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada dirinya di masa depan. Sebagai orang beriman, kita harus meyakini bahwa segala keputusan Allah SWT adalah yang terbaik bagi para hamba-Nya. Allah SWT berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS al-Baqarah [2]: 216).
Dalam rangkaian kehidupan, mungkin kita pernah mengalami persoalan besar dan rumit yang seakan sulit untuk diselesaikan. Waktu, tenaga dan pikiran terkuras untuk memikirkan solusi dari permasalahan yang membelit. Terkadang rasa ingin menyerah kerap menghampiri saat kita berada dalam posisi sulit.
Saat semua persoalan bisa dituntaskan dengan baik, perasaan kita menjadi lega. Beban berat yang sebelumnya kelihatan mustahil untuk terpecahkan nyatanya bisa teratasi. Bahkan kita sendiri mungkin merasa heran, seakan tidak percaya persoalan yang kita hadapi bisa terlewati.