
PETARUNG UFC Khamzat Chimaev merespons datar rencana mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang ingin menggelar pertandingan UFC di Gedung Putih tahun depan sebagai bagian dari peringatan 250 tahun kemerdekaan AS.
Meski dijadwalkan kembali bertarung di Negeri Paman Sam melawan Dricus du Plessis, Chimaev mengaku tidak berharap akan diundang tampil di acara tersebut.
"Saya tidak mengerti kenapa mereka ingin mengadakan pertarungan di sana. Saya ini atlet, olahragawan sepanjang hidup saya diisi dengan latihan. Tapi ada orang-orang yang menempatkan saya dalam posisi politis dan merusak proses visa saya, dan saya tidak tahu kenapa," ujar Chimaev dikutip dari BBC.
"Saya bertarung dan berlatih demi keluarga. Atlet tidak seharusnya dicampuradukkan dengan politik. Saya tidak terhubung dengan itu."
Du Plessis akan menjalani pertarungan ketiga dalam mempertahankan sabuk juara, sementara Chimaev kembali naik oktagon untuk pertama kalinya sejak menundukkan Robert Whittaker melalui submission pada Oktober tahun lalu.
Karier Chimaev sempat digadang-gadang sebagai calon kuat juara UFC. Namun, berbagai kendala seperti penyakit dan kurangnya intensitas bertarung membuat perjalanannya tersendat.
Sejak kemenangan atas Kevin Holland pada 2022, yang menjadi laga terakhirnya di AS, Chimaev hanya bertarung sekali dalam setahun, mengalahkan Kamaru Usman pada 2023 sebelum mengalahkan Whittaker sepuluh bulan silam.