
MENTERI Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan pertanian adalah salah satu sektor yang berkontribusi penting terhadap ekonomi Indonesia. Ia menegaskan Kementerian Pertanian harus mengambil peran lebih dalam perdagangan global.
“Target kita bukan hanya mempertahankan, tapi melipatgandakan kontribusi sektor pertanian terhadap devisa negara,” kata Amran dalam keterangan yang diterima, Rabu (3/9/2025).
Terkait dengan hal itu, Kementerian Pertanian memberikan strategi kepada petani untuk berekspor dalam kegiatan Bertani On Cloud (BOC) volume 318, yang digelar oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kamis, (28/8/2025).
Kegiatan diadakan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S). Lembang Agri dengan narasumber petani millennial dan eksportir. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya peran P4S dalam pertanian.
“P4S menjadi contoh bagaimana pendidikan vokasi pertanian bisa berjalan efektif di masyarakat. Dengan fokus pada bidang masing-masing, mereka bukan hanya mencetak petani, tetapi juga mencetak wirausaha muda pertanian,” ucap Santi.
Sementara itu, Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika menyampaikan harapannya kepada generasi muda. “Generasi muda sudah mampu menunjukkan prestasinya hingga ke ekspor, ini merupakan penyemangat bahwa sektor pertanian sungguh prospektif di masa depan,” katanya.
Sebagai informasi, P4S Lembang Agri dikenal sebagai salah satu kelembagaan petani yang sudah melakukan ekspor ke beberapa negara. Komoditas yang mereka produksi adalah buncis yang pernah merambah pasar Singapura dan romaine lettuce yang dijual ke Taiwan.
P4S Lembang Agri juga menandatangani kontrak dengan beberapa perusahaan restoran untuk memenuhi stok mereka. Lembang Agri juga mengajak petani muda untuk turun ke lahan untuk memenuhi permintaan berbagai komoditas.
Sebagai narasumber BOC Volume 319 yang mengangkat tajuk “Dari Desa Cikidang Menembus Ekspor Hortikultura”, Dodih dari P4S Lembang Agri mendorong para petani muda untuk membuat konten menarik di bidang pertanian.
“Untuk mengembangkan petani muda intinya kita harus membuat bidang pertanian menarik bagi mereka misalnya dengan menggunakan konten,” ucap Dodih.
Narasumber lainnya, Ardiansyah selaku petani milenial, mengaku memulai kiprahnya dalam pertanian setelah diajak Dodih untuk mengelola P4S. Lama-kelamaan bidang tersebut menjadi menarik. “Saya juga bisa healing melalui pertanian,” ujar petani muda Desa Cikidang itu.
Selain menghadirkan petani milenial, BOC kali ini juga menghadirkan eksportir, PT. Global Agriculture Cooperation Indonesia (GACI), yang telah bekerjasama dengan P4S Lembang Agri untuk mengekspor berbagai komoditas ke Taiwan.
Direktur PT. GACI, Lee Pai-Po, hadir untuk berbagi dengan para petani yang hadir secara daring. (I-1)