Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji proyek sea plane alias pesawat laut yang rencananya akan dikembangkan di Raja Ampat, Danau Toba, dan wilayah kepulauan di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menjelaskan melalui konsep sea plane, pemerintah daerah apalagi yang memiliki banyak pulau kini tidak hanya mengandalkan penerbangan di darat untuk meningkatkan aksesibilitas.
"Water aerodrome Ini adalah bagian dari upaya kita untuk meningkatkan upaya partisipasi baik pemerintah daerah maupun swasta, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki banyak pulau-pulau, sehingga pemerintah daerah tidak terfokus untuk membangun bandara yang ada di darat," katanya saat Press Background Sektor Perhubungan, Kamis (14/8).
Dudy menjelaskan beberapa alasan pemerintah menggalakkan proyek sea plane. Pertama, untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat di wilayah kepulauan, terutama banyak keluhan terhadap akses kesehatan saat uji coba di Sulsel.
"Waktu kami dicoba di Sulawesi Selatan, mereka sangat antusias sekali karena salah satu yang menjadi keluhan mereka kaitannya dengan kesehatan. Kalau ada yang sakit, banyak masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan segera itu tidak tertangani," jelasnya.
Selain itu, dia menilai sea plane juga bisa dimanfaatkan oleh pemerintah setempat maupun pihak swasta untuk mengembangkan potensi destinasi wisata yang belum tergali.
"Kita banyak sekali kepulauan yang saya yakin banyak potensi wisata yang belum tereksplorasi dengan baik. Harapannya dengan adanya sea plane ini maka wilayah pariwisata kita akan semakin lebih banyak," tutur Dudy.
Kemenhub, kata Dudy, saat ini belum menetapkan aturan apa pun terkait sea plane, termasuk masalah tarif. Hal ini lantaran masih melihat hasil uji coba yang dilakukan di ketiga tempat tersebut.
Untuk potensi rutenya, dia mengatakan sea plane di Raja Ampat kemungkinan salah satunya akan menghubungkan Kota Sorong dengan Pulau Misool. Kemudian di Sumatera Utara, potensi rute sea plane yakni Pulau Batam-Danau Toba atau Kualanamu-Danau Toba.
"Malah mereka mintanya terbang dari Malaysia, hanya saya bilang terlalu jauh karena pesawat-pesawat sea plane ini biasanya untuk rute-rute yang tidak terlalu jauh, 1 jam atau 1,5 jam. Kalau sudah terlalu jauh tidak begitu nyaman buat penumpang," ungkap Dudy.
Adapun potensi rute sea plane di Sulsel yakni menghubungkan Pantai Losari di Makassar dengan Taka Bonerate, Pulau Pangkep, Pulau Selayar, dan Pare-pare.
Selain wilayah Raja Ampat, Danau Toba, dan Sulsel, Kemenhub juga membidik beberapa titik potensial untuk pengembangan...