Syahdan Husein yang selama ini dikenal sebagai humas atau admin Gejayan Memanggil ditangkap polisi. Keluarga yakin Syahdan dijadikan kambing hitam dalam aksi unjuk rasa belakangan ini.
"Karena dia ditangkap paksa kan semalam bisa dibilang jadi mungkin itu sesuai gak prosedur, mungkin terkesan seperti mencari kambing hitam gitu," kata salah satu keluarga Syahdan saat dihubungi, Selasa (2/9).
Keluarga belum mendapatkan kejelasan dari Polda Metro Jaya tentang alasan Syahdan ditangkap. Keluarga mengetahui Syahdan selama ini bekerja di bagian otomotif kendaraan di Bali. Syahdan tinggal di tempat kerja karena sempat diusir pemilik indekos tanpa alasan jelas.
"(Posisi Syahdan) sudah di Polda Metro Jaya. Kayaknya mau atau sudah on proses BAP ya," sambungnya.
Selain itu, Istri Syahdan, berinisial UA juga sempat kena doxing. UA difitnah bersama Syahdan terlibat dalam aksi unjuk rasa. Doxing adalah perilaku menyebarkan informasi pribadi orang lain di internet tanpa izin.
"Di-doxing, dibuat konten fitnah di Twitter, di X gitu kalau istri kayak bersekongkol sama dia dalam kaitannya aksi unjuk rasa, terus data pribadi di NIK KTP disebar, disertai caption tangkap segera gitu," katanya.
Menurut informasi usai ditangkap polisi di Bali, Senin (1/9) sekitar pukul 11.00 WITA, Syahdan dibawa ke Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary belum bisa memberi keterangan lebih jauh terkait hal ini. Ia meminta waktu untuk mengumpulkan informasi.
Demonstrasi merupakan hak warga negara dalam berdemokrasi. Untuk kepentingan bersama, sebaiknya demonstrasi dilakukan secara damai tanpa aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik.