TEMPO.CO, Jakarta - Co-pilot pesawat latih sipil berjenis Microlight Fixed Wing Quicksilver GT500 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) bernama Roni selamat dalam insiden kecelakaan udara di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Ahad pagi, 3 Agustus 2025.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (AU), Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana, mengatakan kondisi co-pilot Roni berangsur membaik. Ia mengalami luka ringan dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Angkatan Udara M. Hassan Toto, Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Alhamdulillah, kemarin hanya lecet-lecet saja. Masih dirawat di Rumah Sakit Hasan Toto Lanud Atang Sanjaya. Kemarin dia sudah sadar, cuma masih trauma dengan kejadian tersebut," ujar Nyoman saat dihubungi, Senin, 4 Agustus 2025.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-S126 itu mengalami kecelakaan saat melaksanakan misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. Dalam insiden tersebut, Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto yang menjadi pilot dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah dievakuasi ke rumah sakit.
Nyoman juga menjelaskan bahwa co-pilot bukan berasal dari TNI, melainkan bagian dari komunitas penerbang FASI. “FASI itu kan banyak yang ikut terbang dari komunitas. Kopilot ini terwadahi di situ,” kata dia.
Hingga kini, co-pilot masih menjalani pemulihan dan belum bisa dimintai keterangan terkait insiden tersebut. TNI (AU) menyatakan masih melakukan penyelidikan atas penyebab jatuhnya pesawat yang lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dan hilang kontak sekitar pukul 09.19 WIB sebelum ditemukan di sekitar TPU Astana, Ciampea.
Nyoman mengatakan penerbangan juga dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja. “Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu,” kata dia.
TNI AU telah mengevakuasi dan pengamanan lokasi kejadian serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai ketentuan. Jenazah Marsma TNI Fajar saat ini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi selanjutnya. Sementara lokasi jatuhnya pesawat telah diamankan dengan garis pengaman oleh aparat.