REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan aspek keselamatan pengelolaan sumur minyak rakyat melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025. Hal itu bertujuan agar kecelakaan kerja seperti kebakaran sumur rakyat di Blora, Jawa Tengah, tidak terulang.
“Peristiwa kebakaran sumur rakyat di Blora menjadi perhatian kami semua. Penting dilakukan pembenahan tata kelola sumur masyarakat dengan baik serta mengutamakan aspek keselamatan,” ujar Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, ketika dihubungi dari Jakarta, Senin (18/8/2025).
Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 mengatur tentang kerja sama pengelolaan bagian wilayah kerja untuk peningkatan produksi minyak dan gas bumi.
Melalui aturan tersebut, ujar Anggi, pemerintah mengantisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi ketika mengelola sumur minyak rakyat, termasuk potensi kecelakaan kerja.
“Banyak sumur masyarakat yang beroperasi tanpa mengindahkan aspek keselamatan. Ini yang akan diatur dan dibenahi tata kelolanya sesuai good engineering practices,” kata Anggi.
Terkait implementasi Permen ESDM tersebut, Anggi menyampaikan pemerintah sedang melakukan inventarisasi sumur rakyat. Ia menegaskan, sumur rakyat yang akan dilegalkan melalui kebijakan ini hanyalah sumur yang sudah telanjur ada.
“Bukan sumur baru, ya,” ujarnya.
Ke depan, kata dia, melalui sumur rakyat yang telah dibenahi tata kelolanya, negara berpotensi meningkatkan produksi minyak sekaligus penerimaan negara.
Dalam kesempatan itu, Anggi juga menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ledakan di area sumur minyak rakyat Blora.
“Kami mengucapkan turut prihatin dan berduka atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ledakan di area sumur minyak rakyat di Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Blora,” ujar Anggi.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, menjelaskan kebakaran terjadi pada Ahad (17/8) sekitar pukul 12.30 WIB. Kejadian bermula ketika sumur minyak milik warga mengalami blow out yang memicu semburan api besar.
Hingga Senin dini hari, api masih menyala dan petugas gabungan terus berupaya melakukan penanganan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyatakan korban jiwa akibat kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, bertambah.
Hingga Senin (18/8) dini hari, sedikitnya dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat luka bakar serius yang mereka alami.
Tidak hanya menelan korban jiwa, kebakaran juga memaksa 50 kepala keluarga (KK) mengungsi ke rumah kerabat maupun lokasi aman.
sumber : ANTARA