Kasus Kekerasan Seksual oleh Mantan Rektor, Polda Diminta Gunakan Pasal Sesuai Fakta

1 hour ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Kasus Kekerasan Seksual oleh Mantan Rektor, Polda Diminta Gunakan Pasal Sesuai Fakta Ilustrasi korban.(Freepik)

KUASA Hukum dari dua korban kasus dugaan Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) oleh mantan Rektor Universitas Pancasila, mendesak mendesak penyidik Polda Metro Jaya untuk mengubah sangkaan pasal. Langkah itu dinilai mutlak diperlukan agar sangkaan pasal sesuai fakta hukum dan demi memastikan keadilan bagi korban.

Kasus dugaan TPKS oleh mantan Rektor Universitas Pancasila telah bergulir 19 bulan di di Unit I Renakta Polda Metro Jaya. Korban merupakan dua karyawan Universitas Pancasila, berinisal RZ dan DF.

Kuasa hukum Amanda Manthovani SH., MH., dalam keterangan pers yang diterima Media Indonesia, Sabtu (16/8), mengungkapkan bahwa kedua korban menanggung beban psikis berat dan tekanan dari berbagai pihak. Kedua korban berharap penyidik lebih sigap dan profesional menuntaskan perkara ini.

Berdasarkan keterangan ahli psikolog dari Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P3A), korban RZ dipastikan mengalami dampak serius akibat TPKS. Hasil pemeriksaan juga mengungkap adanya relasi kuasa yang memperberat penderitaan korban—faktor krusial yang semestinya menjadi pertimbangan utama penyidik.

Atas dasar itu, kuasa hukum mendesak penyidik Polda Metro Jaya untuk mengubah sangkaan pasal dari Pasal 6 UU TPKS menjadi Pasal 6 huruf b, yang secara tegas mengatur tindak kekerasan seksual dalam konteks relasi kuasa antara atasan dan bawahan. Langkah itu dinilai mutlak diperlukan agar sangkaan pasal sesuai fakta hukum dan demi memastikan keadilan bagi korban.

Sebagai tindak lanjut, penasihat hukum akan mengajukan permohonan resmi untuk memperoleh salinan keterangan ahli tersebut dan mendesak dilakukannya Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap para ahli tambahan—permohonan yang telah disampaikan secara tertulis kepada Penyidik Renakta Unit 1 Polda Metro Jaya.

Atas nama korban, kuasa hukum menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang konsisten mendukung sosialisasi UU TPKS dari perspektif korban, gender, dan kuasa hukum. Dukungan dari berbagai elemen adalah bukti nyata keberpihakan kepada korban dan komitmen untuk membuat UU TPKS benar-benar bekerja.

“Momentum ini harus menjadi titik balik. Penegakan UU TPKS harus konsisten, berpihak pada korban, dan sensitif terhadap ketimpangan relasi kuasa. Jangan ada lagi korban yang kehilangan suara di tengah proses hukum,” tegas Amanda Manthovani. (RO/M-1)

Read Entire Article