Kantor Pemkab Kediri hangus dibakar dan diambil barang-barangnya oleh massa saat demo ricuh pada Sabtu (30/8).
Ruangan Bupati, Wakil Bupati, Sekda, gedung museum, 18 kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hangus.
18 kantor OPD itu yakni: Bakesbangpol, Inspektorat, BKPSDM, BPKAD, Disnaker, Bappeda, Prokopim, Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Umum, Bagian Kesejahteraan Rakyat, Rencana Keuangan, Bagian Organisasi, Bagian Pembangunan, Bagian Hukum, Bagian Perekonomian.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, mengatakan pihaknya masih menginventarisir bangunan yang terdampak kerusuhan dan pembakaran itu.
"Termasuk OPD yang terdampak masih terus berupaya untuk menginventarisir dan menyelamatkan arsip, data dan aset yang bisa diselamatkan," katanya.
"Data kepegawaian juga hangus terbakar. Pemetaan aset pemerintah kabupaten juga hangus terbakar dan selebihnya masih kita inventarisir lagi," tambahnya.
Dhito menyampaikan, aset sarana dan prasarana di gedung Pemkab Kediri hampir ludes seluruhnya.
"Memang ada keterbatasan dari segi tempat, dari segi sarana dan prasarana, karena seluruh aset yang kami miliki di Pemkab habis tidak tersisa baik itu PC, baik itu komputer, hardware," ucapnya.
Pelayanan Publik Tetap Jalan, ASN WFH
Ia mengatakan, pelayanan publik saat ini masih tetap berjalan, termasuk bidang kesehatan serta kependudukan dan pencatatan sipil.
Namun, untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak bertugas melayani publik, kemungkinan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Sementara sisanya akan menempati di ruangan yang tak terdampak parah.
"Tempat kerja, kami bagi ada yang di museum, lalu Dispertabun, BPBD dan BPKAD dimungkinkan bekerja di sana karena tidak terdampak terlalu signifikan. Yang tidak bersifat pelayanan publik diperbolehkan dari rumah," ujarnya.
#JagaIndonesiaLewatFakta kumparan mengajak masyarakat lebih kritis, berperan aktif, bijak, dan berpegang pada fakta dalam menghadapi isu bangsa, dari politik, ekonomi, hingga budaya. Dengan fakta, kita jaga Indonesia bersama.