REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan, kebijakan zero Over Dimension Over Loading (ODOL) tetap menjadi target utama pemerintah dengan penerapan penuh pada 2027. Ia menyebut, meski kebijakan ini sempat dikhawatirkan memicu inflasi, hasil kajian menunjukkan dampaknya terhadap inflasi relatif kecil.
“Kebijakan zero ODOL disebut akan berkontribusi terhadap inflasi. Namun, kalau dilihat dari beberapa kajian, dampaknya terhadap inflasi tidak terlalu besar,” ujar Dudy kepada media di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Menurutnya, mayoritas pengemudi truk juga mendukung penggunaan kendaraan sesuai standar. Dalam pertemuan dengan pengemudi yang diinisiasi Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, para sopir menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan sebagai kunci keberhasilan kebijakan ini.
“Setelah kami bicara, sebenarnya para pengemudi lebih suka jika membawa truk yang sesuai standar. Mereka menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan dalam mengatasi persoalan ODOL,” ucap Dudy.
Ia menambahkan, pihaknya telah meminta Direktur Jenderal Perhubungan Darat berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk merumuskan skema peningkatan kesejahteraan pengemudi. Dudy optimistis jika masalah kesejahteraan teratasi, separuh persoalan ODOL akan terselesaikan.
“Salah satu kesepakatannya adalah mereka bersedia zero ODOL di 2027. Namun sebelum itu, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, seperti membentuk tim kecil untuk menindaklanjuti aspirasi pengemudi serta memberikan pelatihan,” kata Dudy.
Menhub juga menyoroti keluhan pengemudi terkait pungutan liar (pungli) di lapangan. Ia menegaskan siap menutup jembatan timbang apabila terbukti menjadi sumber pungli, dan menggantinya dengan teknologi Weight In Motion (WIM) bekerja sama dengan operator tol seperti Jasa Marga.
“Kalau ada pungli itu dari kami, ya jembatan timbang kita tutup. Dengan Weight In Motion, interaksi antara sopir dan petugas menjadi tidak ada, sehingga menutup kemungkinan pungli,” tegas Dudy.
Dudy menekankan pentingnya komitmen penuh semua pihak untuk mencapai target zero ODOL pada 2027. “Kalau saya sih mau sekarang kita terapkan. Tapi mereka minta persoalan kesejahteraan dibantu, ya kita fasilitasi. Semakin kita menunda, kemungkinan kecelakaan akan semakin besar,” ujarnya.