Industri Desak Kepastian Pasokan Gas, HGBT Dinilai Penopang Daya Saing

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Industri Desak Kepastian Pasokan Gas, HGBT Dinilai Penopang Daya Saing Ilustrasi(Antara)

Dunia industri mengkritisi kebijakan energi nasional, terutama soal pembatasan pasokan gas dan surcharge jika melebihi kuota. Padahal industri membutuhkan kepastian keberlanjutan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) agar tetap mampu bertahan dan bersaing di tengah tekanan global.

Staf Ahli Menteri Perindustrian bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri periode 2021-2024, Ignatius Warsito menegaskan, HGBT yang berjalan pada 2020 sedari awal memang ditujukan untuk penguatan ketahanan industri. Menurutnya, kebijakan itu tidak boleh dihentikan hanya karena ada kendala pasokan. 

"RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) Gas Bumi untuk kebutuhan dalam negeri penting diperkuat dengan situasi global, perang dagang AS-Tiongkok dan konflik di Timur Tengah yang membuat harga energi serta bahan baku semakin menentukan ketahanan dan daya saing industri dalam negeri," ujarnya dikutip dari siaran pers, Senin (25/8). 

Ia menyoroti perlunya penyelarasan kebijakan agar benar-benar berpihak pada industri. Selain itu, kriteria terkait siapa yang berhak menerima HGBT juga tidak bisa hanya didasarkan pada pertimbangan fiskal atau penerimaan negara saja.

"Tetapi juga perlu dilihat dari aspek produktivitas tenaga kerja, jaminan pasokan gas, harga gas yang _reasonable_, investasi energi baru terbarukan, modernisasi teknologi serta strategi hilirisasi industri,” kata Warsito. 

Meski begitu, Warsito juga mengingatkan bahwa gas murah saja tidak cukup. Diperlukan juga upaya untuk dapat meningkatkan utilisasi produksi agar pemanfaatan gas murah bisa lebih optimal. 

"Artinya HGBT bukan solusi tunggal, namun perlu dilengkapi dengan kebijakan industri lainnya seperti restrukturisasi teknologi dan peningkatan efisiensi," tuturnya. 

Pada kesempatan berbeda, Mantan Direktur Pengusahaan Perusahaan Gas Negara (PGN), Michael Baskoro menguatkan pandangan industri dengan menekankan bahwa masalah utama ada di sisi pasokan. "PGN hanya berperan sebagai wholesaler, bukan produsen gas. Jadi akar masalah sebenarnya ada pada declining supply gas domestik," terangnya. 

Baskoro menilai penurunan pasokan ini langsung memukul industri. Ia menambahkan, dalam jangka pendek, impor LNG adalah opsi paling realistis untuk memenuhi pasokan untuk industri.

"Namun harga LNG cukup mahal, bisa mencapai USD 14-16 per MMBTU, tergantung faktor pembentuk harganya seperti shipping, regasifikasi, transportasi dan biaya lainnya," jelasnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri ESDM bidang Tata Kelola Hilirisasi 2020–2024, Musthofa menjelaskan urgensi yang mengutamakan kebutuhan gas dalam negeri. "Masalah saat ini bukan kebijakan HGBT. Masalahnya adalah kekurangan pasokan karena produksi gas menurun. Penurunan produksi gas ini ke depan makin tajam," terangnya.

Ia menekankan, solusi harus berpihak kepada industri nasional. Salah satu solusi untuk masalah kekurangan gas ini, kata dia, bisa diatasi dengan merubah alokasi LNG yang untuk ekspor dipakai untuk dalam negeri.

"Namun itu tidak mudah karena menyangkut masalah penurunan pendapatan pemerintah dan kontrak ekspor yang sudah ada. Solusinya hanya bisa dilakukan oleh high level pemerintah," tegasnya.

Musthofa juga mengkritisi distribusi yang tidak berpihak pada industri yang membutuhkan. "Kelebihan gas Jatim bisa untuk menutup kebutuhan di Jabar. Jangan dipakai untuk proyek Metanol di Jawa Timur, ini keputusan yang perlu dipertimbangkan kembali karena kebutuhan gas di Jawa barat besar dan pasokan  gas dari Sumsel dan Jawa Barat sendiri akan semakin turun sehingga memerlukan gas dari Jawa Timur yang akan dialirkan melalui pipa gas yang di bangun oleh pemerintah," jelasnya. 

Adapun Ketua Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKK PII) Sripeni Inten Cahyani menyatakan, sebagai rumahnya para insinyur kimia Indonesia, pihaknya mendukung rencana program hilirisasi batubara menjadi methanol dan dilanjutkan diprosesnya menjadi DME (Dimetil Eter). 

"Saat ini pemerintah menanggung beban import methanol yang besar, sementara batubara Indonesia melimpah dan hilirisasi batubara didepan mata bagian solusi tersebut dan manjedi bagian program peningkatan nilai tambah yang signifikan dari sumber daya alam Indonesia yang berlimpah," pungkasnya. (E-3)

Read Entire Article