GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung menanggapi demonstrasi yang terjadi di depan Gedung Parlemen Senayan, Jakarta Pusat. Hal itu disampaikan Pramono setelah bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Asep Edi Suheri di Balai Kota Jakarta pada Senin, 25 Agustus 2025.
Dalam kesempatan itu, Pramono mengatakan pertemuannya dengan Kapolda Metro Jaya berkaitan dengan pengamanan demonstrasi di DPR. Pramono menyebut situasi masih terkendali. “Aman-aman saja,” katanya.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sebelumnya, viral ajakan untuk demonstrasi di depan gedung DPR pada 25 Agustus beredar di media sosial. Aksi yang diinisiasi gerakan mengatasnamakan “Revolusi Rakyat Indonesia” itu mengajak elemen masyarakat, buruh, petani, dan mahasiswa untuk turun ke jalan.
Dalam narasinya, mereka menuntut pengusutan kasus dugaan korupsi keluarga mantan Presiden Joko Widodo hingga pemakzulan Gibran Rakabuming Raka. “Terus desak DPR melakukan tugasnya sebagai kontrol pemerintah,” tulis pesan tersebut seperti diterima Tempo pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Selain itu, pengirim pesan juga mengajak menyoroti isu lain, seperti kenaikan pajak, polemik utang negara, hingga timpangnya kesejahteraan antara DPR dengan masyarakat. Saat ini, demo di DPR masih berlangsung. Namun, aksi tersebut disertai sejumlah kericuhan.
Sejumlah demonstran yang mengikuti aksi “Revolusi Rakyat Indonesia” di depan Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, bentrok dengan aparat keamanan. Kericuhan sempat timbul setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang merangsek maju ke depan gedung parlemen pada aksi Senin, 25 Agustus 2025 itu.
Setelah polisi menembakkan gas air mata, demonstran berlarian untuk menghindar. Beberapa di antaranya tampak melompati pembatas jalan dan memasuki jalan tol di depan Gedung MPR/DPR/DPD.
Bangunan pos registrasi tamu di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta tampak rusak imbas demonstrasi yang ricuh pada Senin, 25 Agustus 2025. Pos tamu ini terletak di kawasan gerbang belakang gedung DPR atau persisnya di pintu masuk motor.
Pantauan Tempo di lokasi, kaca pos registrasi itu pecah. Salah seorang petugas pengamanan Parlemen menyebut rusaknya pos tamu lantaran lemparan batu. Namun tak diketahui pasti pelaku pelemparan itu berasal dari massa aksi atau provokator.
Tempo melihat sejumlah batu berukuran sedang hingga besar berserakan di meja pos tamu gedung DPR tersebut. Selain kacanya yang pecah, beberapa benda di bangunan itu turut rusak.