Indef: Data Ekonomi harus sesuai Realita, Jangan Dimanipulasi

1 hour ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Data Ekonomi harus sesuai Realita, Jangan Dimanipulasi Ilustrasi(MI/Usman Iskandar)

Ekonom sekaligus Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menegaskan, pentingnya agar data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak bertentangan dengan realitas di lapangan. Menurutnya, target pertumbuhan ekonomi 5,4% tidak mudah dicapai. Dengan pertumbuhan sebesar 5,12% pada triwulan II 2025 masih menjadi tanda tanya sejumlah pihak. Ini karena dua indikator pertumbuhan ekonomi, yaitu penciptaan lapangan pekerjaan dan daya beli masyarakat masih tergolong rendah.

Eko menuturkan, apabila data ekonomi tidak konsisten dengan kenyataan, masyarakat akan dibuat bingung mengenai mana yang benar. Hal ini disampaikan dalam diskusi publik bertajuk Tanggapan Atas Nota Keuangan RAPBN 2026 secara daring, Sabtu (16/8).

"Kalau data ini tidak in line, nanti yang terjadi masyarakat bingung. Apakah salah di data, atau yang salah yang mana. Jangan sampai kontradiksi-kontradiksi data perekonomian dengan realitas itu membingungkan masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, kontradiksi data dengan kondisi lapangan bisa menimbulkan sikap wait and see yang berpotensi menunda keputusan investasi dan konsumsi.

Eko kemudian menyoroti faktor pemicu inflasi. Misalnya, dari kenaikan harga beras yang mendorong inflasi naik menjadi 2,37% pada Juli 2025. Inflasi pangan yang tinggi akan menekan daya beli masyarakat, sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

"Karena kalau harga pangan tidak terkendali, sulit untuk merealisasikan perkembangan ekonomi yang lebih tinggi," jelas Eko.

Selanjutnya, dalam RAPBN 2026, Eko menilai asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka 16.500 terlalu pesimis. Realisasi kurs sepanjang tahun ini menunjukkan tren menguat di kisaran 16.162–16.186 per dolar AS, sehingga angka 16.000-an per dolar AS dianggap level yang wajar.

Menurutnya, menjaga nilai tukar rupiah tetap di bawah Rp16.000 per dolar AS sangat penting, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk mendorong aliran modal masuk (capital inflow) dan mencegah aliran modal keluar (capital outflow), sehingga investasi yang masuk ke Indonesia tetap berputar di dalam negeri.

Namun, Eko melihat adanya kekhawatiran pemerintah. “Kalau sudah pesimis sejak awal dengan menargetkan Rp16.500 per dolar AS, menurut saya ada hal-hal yang patut dikhawatirkan, entah itu gejolak global atau penurunan ekspor akibat tarif dari Amerika Serikat,” tukasnya.

Mengenai imbal hasil surat berharga negara atau yield SBN tenor 10 tahun yang dipatok 6,9% dalam RABPN 2026 dianggap terlalu tinggi. Padahal, kata Eko, saat ini yield SBN berada di kisaran 6,4%

Ia berpandangan dengan penurunan yield SBN, justru mencerminkan optimisme pasar dan memberi ruang bagi pemerintah untuk menurunkan defisit di masa depan, bahkan menuju defisit 0% seperti yang digadang Prabowo pada 2027 mendatang.

"Dengan yield di angka 6,9% itu seolah-olah kurang optimis menggambarkan bahwa yield kita memang mahal. Kalau tidak mahal, tidak ada yang mau beli SBN kita," tudingnya.

Di sisi penerimaan negara, catatan Eko menekankan target Rp3.147 triliun untuk 2026 menuntut perencanaan matang. Gap antara target dan realisasi outlook tahun sebelumnya cukup besar, sekitar Rp282 triliun. Strategi peningkatan penerimaan melalui perpajakan harus dilakukan dengan hati-hati, agar tidak mendistorsi pertumbuhan ekonomi.

Ekstensifikasi perpajakan dituntut dilakukan secara terukur, dengan menumbuhkan ekonomi terlebih dahulu agar wajib pajak memiliki kemampuan membayar.

"Ekstensifikasi perpajakan perlu perencanaan matang. Jangan sampai upaya untuk meningkatkan penerimaan negara itu justru mendistorsi perekonomian. Ibaratnya angsanya belum bertelur tapi sudah disembelih," imbuhnya.

Selain pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diperkirakan menyusut Rp22 triliun pada 2026 akibat harga komoditas yang moderat. Hal ini menuntut pemerintah untuk mencari solusi fiskal yang berkelanjutan tanpa membebani wajib pajak atau menekan kegiatan ekonomi. Dengan demikian, Eko menyimpulkan seluruh asumsi makroekonomi, mulai dari pertumbuhan, inflasi, nilai tukar, yield SBN, hingga penerimaan negara, harus saling sinkron agar target ekonomi 2026 dapat dicapai tanpa menimbulkan distorsi di lapangan. (E-3)

Read Entire Article