Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi warganya, bahkan untuk wisatawan dari luar negeri tidak luput dari perhatiannya. Kuliner tradisional dan arsitek bangunan peninggalan sejarah yang masih utuh membuat Kota Pahlawan julukan dari Surabaya menjadi rujukan wisata yang tidak lepas dari wishlist para wisatawan. Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan hiburan dan kuliner merupakan satu kesatuan yang sangat dibutuhkan warga untuk healing dan Pemerintah Kota selaku pemangku kebijakan membuka peluang kolaborasi kepada pelaku bisnis kuliner untuk dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Surabaya ini menjadi salah satu kota tempat wisata liburan terpendek yang diakui tingkat dunia karena kenyamanannya, ini menjadi motivasi pemerintah untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Selain itu, tempat wisata juga perlu menyediakan kantong parkir yang memadai bagi pengunjung, itu bagian dari kenyamanan juga,” ujarnya saat hadir bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani di Grand Opening Park Shanghai Pakuwon City Mall Surabaya. Sejalan dengan gagasan Pemerintah Kota Surabaya, sejumlah mall melakukan pengembangan area yang dijadikan wisata tematik. Ide tersebut merupakan salah satu langkah untuk memberikan liburan sederhana dengan vibes dari ikon wisata mancanegara.
“Identitas Kota Shanghai ini sangat unik dengan ciri khas cagar budayanya. Selain itu, di sana juga terdapat banyak kawasan muslim yang kita bawa budayanya disini, seperti ada persewaan busana Uighur yang diperuntukan untuk muslim selain Hanfu. Oleh karena itu, semua makanan kuliner di Park Shanghai ini 70 persen no pork, no lard dan sudah melalui proses kurasi sesuai keinginan pengunjung. Dan saya yakin ini sangat berbeda dengan wisata lainnya yang ada di Indonesia,” ujar Sutandi Purnomosidi, Direktur Marketing Pakuwon Group. Selain itu, bisnis kuliner masih menjadi peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi pelakunya. Perihal tersebut juga harus dibuktikan dengan kerjasama dengan Pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha kuliner mengembangkan bisnisnya.
“Sejauh ini banyak bisnis kuliner yang belum memiliki inovasi lebih untuk restonya, akhirnya tutup, kemudian muncul persaingan baru lagi dan begitu seterusnya. Selama lambung manusia masih berfungsi, bisnis Food And Beverages akan selalu ada peluangnya, tetapi perlu riset agar bertahan lama dan mendatangkan pelanggan,” tukas Ferry Setiawan, Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO) Jawa Timur saat menikmati kuliner di Park Shanghai. Sejumlah pengunjung menikmati kemeriahan Grand Opening Park Shanghai Pakuwon City Mall Surabaya dengan tampilan tarian khas Cina dan pertunjukan pesta kembang apik yang bermekaran dilangit malam. Jessica, salah satu warga Surabaya menikmati berbagai macam kuliner bersama keluarganya di akhir libur panjang akhir pekan. ”Suasananya mirip dengan aslinya di Cina, ornamen bangunan dan kulinernya juga belum pernah ada di Surabaya sebelumnya, ini megah sekali,” ujarnya. (Dipta Wahyu)