
Sekelompok orang berpakaian serba putih duduk mengitari tugu di puncak Gunung Lawu. Tampak beberapa orang memakai serban putih dan beberapa yang lain mengenakan mukena.
Peristiwa itu direkam oleh warga dan rekamannya tersebar di media sosial.
Pemandangan itu cukup menyita perhatian. Sebab, situasi tersebut dianggap beberapa pendaki sebagai ritual.
Salah seorang pendaki asal Sragen, Dewa Pujangga, mengatakan kegiatan tersebut terjadi pada Jumat (11/7) siang.
"Sempat dengar fenomena sekelompok orang pakai gamis putih. Memang setahu saya itu terjadi Jumat kemarin," kata Dewa saat dikonfirmasi, Selasa (15/7).
Peristiwa itu tak hanya disaksikan Dewa, tapi sejumlah pendaki lain.
"Pakai gamis seperti orang haji. Kurang tahu persisnya acara apa. Syukuran sepertinya. Saya sejak jam 04.00 WIB berada di puncak," ucapnya.

Sementara itu, pengelola pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Ilham Budi Raharjo, menduga sekelompok orang itu baru mengenakan baju serba putih ketika sudah di atas.
"Kalau dari bawah tidak pakai gamis putih. Kalau momen Suro (tahun baru Jawa) ini banyak yang melakukan ritual di Gunung Lawu. Kami juga tidak bisa mendeteksi. Selagi tidak menyalahi aturan dan kearifan lokal, silakan," ujar Ilham.
Ilham baru menjumpai sekelompok orang berpakaian putih itu pada tahun ini. Menurutnya, kegiatan itu merupakan kepercayaan mereka sendiri.
"Pada intinya di momen-momen Suro ini entah 1 minggu atau 2 minggu ini ada yang punya keyakinan masing masing. Kalau yang pakaian putih-putih itu pada hari Jumat siang, sempat ramai di media sosial," ungkapnya.
Ziarah Hormati Sunan Gunung Lawu
Sementara, Asisten Perhutani BKPH Lawu Selatan, Mulyadi, mengatakan pihaknya telah meminta klarifikasi kepada pihak terkait soal rombongan orang berpakaian serba putih itu.
Dari keterangan dari ketua kelompok, total ada 100 orang yang mengikuti ritual tersebut di Gunung Lawu masuk via Cemoro Sewu, pada Jumat (11/7).
"Kelompok yang melaksanakan ritual itu berasal dari Sumber Banggi, Kabupaten Purwodadi [Jateng]," kata Mulyadi.Menurut Mulyadi, kelompok itu bukan aliran sesat. Hal itu diperkuat dengan penjelasan perwakilan kelompok yang mengaku melaksanakan kegiatan itu menjelang salat Jumat.
"Mereka [mengaku bagian] dari kelompok Nahdlatul Ulama. Mereka melakukan kegiatan ini setiap tahun di puncak Gunung Lawu dengan maksud ziarah, untuk menghormati Sunan Gunung Lawu," kata Mulyani.
"Kemudian bacaan-bacaan yang diucapkan pun itu juga tawasul, tidak keluar dari ajaran Islam, menurut pengakuan dari perwakilan kelompok," lanjutnya.
Bahkan, kata Mulyadi, mereka telah melakukan kegiatan itu sudah sekitar 14 kali di Gunung Lawu setelah tanggal 11 Suro.
"Mereka naik hari Kamis pagi, kemudian berkemah di atas. Hari Jumat, menjelang salat Jumat, mereka melakukan acara itu. Artinya peserta berganti pakaian di puncak Lawu itu. Pakaian putih tidak dikenakan dari bawah," ucapnya.
Sekilas Gunung Lawu
Secara administratif, Gunung Lawu terletak di wilayah tiga kabupaten, yaitu:
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Kabupaten Magetan, Jawa Timur
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
Gunung Lawu memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl). Puncak tertingginya dikenal dengan nama Hargo Dumilah dan dibangun tugu di sana. Di tugu tersebutlah sekelompok orang dari Purwodadi itu melakukan ritual/ziarah.
yang tau ini acara apa, kasih tau dong teman teman. gn lawu 11 juli 2025 #fyp #lawu3265mdpl #sekte #cumapengentauaja๐๐๐๐๐๐
โฌ suara asli - AmaShikii - AmaShikii