Heboh di Medsos Dokter Residen RS Sardjito Dipukul Keluarga Pasien, Begini Kronologinya

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Insiden kekerasan terhadap seorang dokter residen kembali mencuat. Kali ini, dialami oleh seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta berisinial EN.

Ia menjadi korban pemukulan oleh salah satu anggota keluarga pasien dan menuai perhatian publik setelah ramai dibicarakan di media sosial setelah akun Instagram @drg.mirza yang membagikan tangkapan pesan berantai terkait dugaan penganiayaan residen dan isu adanya upaya meredam kasus karena hubungan keluarga dengan Direktur RSUP Sardjito.

Terkait hal ini, Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan buka suara dan menjelaskan bahwa pihak rumah sakit menolak keras segala bentuk kekerasan dan perundungan yang terjadi di lingkungan fasilitas kesehatan, baik dari internal maupun eksternal.

"Kami sampaikan bahwa RSUP Dr. Sardjito dan FKKMK UGM berkomitmen untuk menghilangkan atau zero bullying di dalam ranah pendidikan kedokteran. Kami tidak menolerir adanya bullying baik yang dilakukan oleh keluarga pasien atau oleh internal tenaga medis lain," kata Banu kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (25/8/2025).

Kronologi Awal Kejadian

Banu menyampaikan peristiwa ini bermula pada Jumat (22/8/2025), saat RSUP Dr. Sardjito menerima rujukan pasien dari RS Soerojo Magelang. Pasien datang dalam kondisi kritis akibat perdarahan saluran cerna dan sempat mengalami henti jantung sebelumnya. Tujuan utama rujukan adalah untuk tindakan endoskopi, namun karena kondisi pasien yang tidak stabil mengharuskan penanganan kritis terlebih dahulu.

"Kami menerima (pasien tersebut dengan -Red) kondisi sudah cukup kritis, saya katakan kondisinya tidak baik, diterima di UGD pada hari Jumat. Kemudian dari sana kita berupaya secara prosedur medis kita lakukan secara penuh. Namun pada dini hari Sabtu pasien tidak tertolong, memang kondisi saat masuk sudah jelek," ucapnya.

Tidak terima atas meninggalnya pasien, salah satu anggota keluarga pasien yang merupakan seorang perempuan, melampiaskan emosi dengan memukul residen pria berinisial EN yang saat itu sedang bertugas.

"Memang dipukul, begitu. Kemudian karena yang mukul cewek, dia sendiri mau jatuh. Nah residen kami sempat memegangi supaya dia (pelaku) nggak jatuh," ujar Banu.

Meski residen sempat menangkis pukulan, ia mengalami luka di lengan dan langsung menjalani visum sebagai dokumentasi medis. Banu juga menegaskan bahwa pelaku bukan merupakan tenaga kesehatan.

Di jagat maya sendiri ramai sempat muncul informasi yang menyebutkan bahwa pelaku merupakan keluarga dari Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito. Hal ini langsung dibantah oleh pihak rumah sakit.

Tetapi diketahui, adik dari pelaku memang seorang dokter, namun bukan bagian dari staf RSUP Dr. Sardjito. Sementara pelaku adalah kakak dari pasien dan tidak memiliki latar belakang medis.

"Ini perlu kami luruskan keluarga pasien yang mengaku keluarga dirut, itu bukan keluarga dirut," kata dia.

"Ketika saat emosional itulah salah satu keluarga menyatakan kami keluarganya Bu Direktur. Saat emosional itu. Sehingga muncullah informasi ini keluarganya Bu Direktur," ungkapnya menambahkan.

Penyelesaian Secara Damai

Setelah insiden ini, pihak rumah sakit memfasilitasi pertemuan antara pelaku dan korban. Dalam pertemuan tersebut, pelaku mengakui kesalahan dan meminta maaf secara langsung. 

Surat akta penyelesaian sengketa juga telah ditandatangani oleh kedua pihak sebagai bentuk penyelesaian damai. Meski begitu, RSUP Dr. Sardjito tetap menegaskan komitmennya dalam memberikan perlindungan penuh bagi seluruh tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit dan tidak membenarkan aksi kekerasan dalam bentuk apa pun.

"Kita sudah bertemu bersama artinya sepakat untuk menyelesaikan ini secara mediasi. Kami sangat memberikan perlindungan terhadap tenaga medis yang ada di kita. Kita tidak membiarkan bentuk apapun intimidasi dan sebagainya terhadap SDM kita," ujar Banu.

Read Entire Article