Harga minyak ditutup turun hampir USD 1 pada hari Jumat (15/8) akibat investor menunggu hasil pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal itu disebut bisa mengarah pada pelonggaran sanksi terhadap Rusia oleh AS.
Dikutip dari Reuters, Minggu (17/8), West Texas Intermediate AS (WTI) turun 1,7% persen sementara Brent turun 1,1 persen dalam sepekan.
Pada hari Jumat, Brent ditutup turun 99 sen atau 1,5 persen menjadi USD 65,85 per barel sementara harga minyak mentah WTI turun 1,16 sen atau 1,8 persen menjadi USD 62,80.
Pada Jumat lalu, Trump sudah bertemu dengan Putin dan setelah mengatakan bahwa Ia ingin melihat gencatan senjata dalam perang di Ukraina sekarang. Trump juga yakin Rusia sudah siap mengakhiri perang.
Walau demikian, Trump juga mengancam akan mengenakan sanksi sekunder pada negara-negara yang membeli minyak Rusia jika tidak ada kemajuan dalam perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.
"Presiden Trump kemungkinan akan mengancam tekanan tarif lebih lanjut terhadap India dan mungkin China terkait impor minyak dari Rusia jika pertemuan tersebut menemui jalan buntu, yang membuat perdagangan minyak mentah tetap tegang," kata wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial, Dennis Kissler.
"Jika pengumuman gencatan senjata dibuat, hal itu akan dianggap negatif terhadap minyak mentah dalam jangka pendek," lanjutnya.