BMKG mencatat terjadi 10 gempa susulan setelah gempa 5,8 magnitudo di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu pukul 05.36 WIB.
"Hingga pukul 07.10 WIB terjadi 10 kali gempa susulan," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Minggu (17/8).
Gempa terkuat mencapai 3,2 magnitudo. Selebihnya rata-rata 2,0 magnitudo
"Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Ia mengemukakan, gempa utama dirasakan di Kota Poso V-VI MMI. Artinya getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Getaran gempa juga dirasakan di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan, Mamuju, Masamba, Majene, Palopo, Pasangkayu, Polman Sulawesi Barat III-IV MMI. Artinya pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Gempa juga dirasakan di Tana Toraja, Wajo dengan III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
"Jenis gempa adalah gempa dangkal, dipicu aktivitas sesar Tokoraru. Hasil analisis menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik," tutur Daryono.