REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gerakan Pemuda (GP) Ansor melepas 80 kontingen pesepeda roadbike dalam ajang Lintas Roda Merdeka yang menempuh jarak 80 kilometer dari Tugu Proklamasi, Jakarta, menuju Monumen Kebulatan Tekad, Rengasdengklok.
Acara yang digelar pada Sabtu pagi ini mengusung konsep tapak tilas kemerdekaan, mengingatkan kembali masyarakat, khususnya generasi muda, pada peristiwa bersejarah 16 Agustus 1945, ketika Bung Karno dan Bung Hatta “diculik” oleh para pemuda ke Rengasdengklok untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Ketua Umum PP GP Ansor, Addin Jauharudin, secara resmi melepas 80 kontingen tersebut di Tugu Proklamasi. Dalam sambutannya, Addin menegaskan pentingnya memahami sejarah sebagai landasan membangun masa depan.
Addin sendiri turut serta dalam kontingen ini. Menurutnya, kegiatan bersepeda dipilih karena selaras dengan perjuangan membangun bangsa.
"Ada tiga komponen utama sepeda, yaitu pedal, stang, rantai dan roda. Pedal melambangkan tenaga, stang mengarahkan tujuan dan fokus, rantai melambangkan organisasi yang kuat, dan roda adalah bangsa. Kalau anak muda mengayuh dengan tenaga dan pikiran, roda bangsa akan terus berputar," jelasnya.
Koordinator Acara Lintas Roda Merdeka, Abdul Rauf, menjelaskan bahwa konsep tapak tilas ini dirancang untuk membuktikan bahwa olahraga, khususnya bersepeda, bisa menjadi media efektif untuk membangun kesadaran sejarah.
"Dengan mengayuh sepeda menuju titik-titik bersejarah, para peserta merasakan langsung simbol perjuangan menuju proklamasi,” ungkap Abdul Rauf.
Setibanya di Rengasdengklok, kontingen disambut oleh Ketua DPRD Karawang, perwakilan pemerintah daerah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang, dan veteran pejuang kemerdekaan. Seremoni penyambutan ini sontak menjadi ajang silaturahmi dan saling tukar pikiran.
Pada kesempatan itu, Addin memberikan medali kehormatan dari GP Ansor kepada 5 orang veteran asal Rengasdengklok yang terlibat dalam peristiwa awal proklamasi. Medali partisipasi juga diberikan kepada 80 kontingen gowes tapak tilas 80 kilometer.
Rangkaian acara pun ditutup di rumah bersejarah tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta oleh kaum muda dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan RI.
BACA JUGA: Mengapa Orang Yahudi Menganggap Malaikat Jibril Musuh Bagi Mereka?
Lintas Roda Merdeka ini merupakan buah kerjasama GP Ansor dengan Danantara Indonesia. Didukung pula oleh Bank Syariah Indonesia (BSI), Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PLN Icon Plus.
Pengawalan medis pun disiapkan oleh Telkomedika, memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh peserta tetap terjaga sepanjang perjalanan.