Aktivitas pertambangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota MIND ID.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) menegaskan komitmennya dalam mendukung dekarbonisasi nasional. Berbagai langkah pengurangan emisi gas rumah kaca terus dilakukan di seluruh lini operasi, sebagai kontribusi nyata bagi lingkungan yang lebih sehat.
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menyampaikan bahwa seluruh anggota grup konsisten mengelola sumber daya mineral dan menjalankan hilirisasi dengan prinsip keberlanjutan. “Bagi MIND ID, keberlanjutan bukan sekadar tambahan, melainkan wujud nyata semangat Mining for Indonesia and the World,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/9/2025).
MIND ID menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 21,4 persen atau setara 6,6 juta ton CO2e pada 2030, dibandingkan skenario business as usual. Untuk mencapainya, perseroan menjalankan empat strategi utama: konversi bahan bakar rendah karbon, efisiensi operasi, peningkatan energi terbarukan, serta pemanfaatan renewable energy certificate.
Sejumlah langkah konkret telah dijalankan, di antaranya penggunaan B35 di peralatan tambang PT Aneka Tambang Tbk yang menurunkan emisi sekitar 13 ribu ton CO2e pada 2024, serta pemanfaatan bucket wheel excavator bertenaga listrik oleh PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim yang menekan emisi 5.200 ton CO2e.
Di sisi lain, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) sudah mengandalkan lebih dari 99 persen energi dari PLTA Asahan. Sementara PT Timah Industri mengoperasikan PLTS atap berkapasitas 300 kilowatt peak yang mampu menurunkan 300 ton CO2e per tahun.
Maroef menambahkan, MIND ID juga tengah mengkaji pemanfaatan carbon offset, carbon trading, hingga renewable energy certificate sebagai bagian dari strategi jangka panjang. “Melalui dekarbonisasi, MIND ID ingin berkontribusi pada pencapaian target iklim nasional sekaligus menjawab ekspektasi global terhadap mineral hijau Indonesia,” ucapnya.